Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Senin, Agustus 27, 2012

Membiasakan Berkata Baik

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik-baik atau diam (tidak berbicara). ( HR. Bukhari-Muslim).
Keselamatan manusia itu, banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengendalikan lidahnya. ( HR. Ibnu Hibban).
Sebuah mobil mundur. Lampu isyarat mundur sudah terlihat. Jalannya juga cukup pelan. Sebuah sepeda motor melintas dibelakang mobil tersebut. Si pengendara sepeda motor teriak-teriak. Mobil berhenti. Tidak terjadi kecelakaan. Ketika melewati pengemudi mobil, sambil berlalu pengendara sepeda motor melihat kedalam mobil dan mengeluarkan kata-kata kotor. Pengemudi mobil pun membalas ucapan itu. Selesailah sebuah peristiwa di jalan raya di bulan Ramadhan.

Merasa kesal dengan ulah pengemudi lain, bisa saja terjadi. Tetapi, apakah manfaatnya saling mengeluarkan kata-kata kotor. Apalagi “kebodohan” itu di lihat dan didengar anak-anak. Pengendara sepeda motor itu sedang menggonceng seorang anak dibawah umur.
Mempertontonkan sebuah perilaku kurang baik kepada anak-anak, dapat menjadi pelajaran bagi si anak. Tidak mustahil, suatu ketika rasa kesal akan dilampiaskan si anak dengan mengeluarkan kata-kata kotor pula. Hal Ini patut dihindari sejak awal. Caranya, para orang tua berusaha membiasakan diri berbicara dengan kata-kata yang baik atau diam.
Sebagai seorang muslim, kita perlu berperilaku sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam kasus diatas, ucapan terima kasih si pengendara sepeda motor kepada pengemudi mobil tentu akan dibalas dengan terima kasih atau permohonan maaf. Bukankah itu lebih indah? Pengendara sepeda motor pantas mengucapkan terima kasih karena pengemudi mobil sudah memberhentikan mobilnya sehingga tidak terjadi kecelakaan yang membahayakan pengendara sepeda motor. Sebaliknya, pengemudi mobil juga pantas berterima kasih. Sebab, dengan teriakan dari pengendara sepeda motor maka kecelakaan tidak terjadi. Sama-sama terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
Simpanlah lidahmu kecuali untuk berkata yang baik, dan dengan sikap seperti itu engkau dapat mengalahkan syaitan. ( HR. Ibnu Hibban)
(Pekanbaru, Agustus 2012)


Tidak ada komentar: