Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Rabu, Agustus 22, 2012

Shalat, Do'a Dan Pertolongan Allah

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk. Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al-Baqarah 2: 45-46).  
Dalam menjalani kehidupan ini, tentu saja kita tidak dapat menghindarkan diri dari masalah. Masalah itu dapat saja menimpa diri kita atau anak atau cucu  atau orang tua atau saudara. Adakalanya kita tidak dapat menghindarkan diri. Mudah-mudahan diri kita, anak/cucu, orang tua dan saudara tidak bermasalah sekaligus.

Orang cerdas tentu tidak ingin bermasalah berlama-lama. Untuk itu perlu terus berusaha mencari jalan keluar terbaik. Jalan terbaik itu adalah berusaha terus mengatasi dan memohon pertolongan Allah SWT.
Sebuah kisah tentang pertolongan Allah SWT yang diberikan kepada seseorang ketika menghadapi suatu masalah, saya kutip dari Suara Hidayatullah edisi Juni 2012 dengan judul Jika Bermasalah, Shalatlah.
Ibnu Abid-Dunya dalam kitab Al-Mujabin menceritakan tentang  peristiwa yang dialami seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  dari kalangan Anshar bernama Abu Ma’allaq, saudagar yang sangat menjaga kepribadian luhurnya.
Suatu hari ditengah perjalanan berniaga tiba-tiba ia dihadang kawanan perampok bersenjata tajam, “Serahkan hartamu atau aku akan membunuhmu”.
Abu Ma’allaq berkata, “ Apa yang engkau inginkan, aku atau hartaku?
“Aku inginkan harta dan jiwamu”, jawab perampok.
“Baiklah izinkan saya untuk melaksanakan shalat empat rakaat”, pinta Abu Ma’allaq yang dipenuhi oleh perampok.
Diakhir sujudnya, ia berdo’a, “ Wahai zat Yang Pengasih, wahai Zat Yang Penyayang, wahai Zat Pemilik ‘Arsy Yang Agung, wahai Zat Yang Menjalankan apa yang diinginkan, dengan kemuliaan Mu yang tidak bisa dituntut aku memohon dengan kuasa-Mu yang tidak bisa ditindas, dengan cahaya-Mu yang memenuhi penjuru ’Arsy-Mu, cegahlah kejahatan perampok ini. Wahai Pemberi perlindungan, lindungilah aku, wahai Sang Pemberi perlindungan!”
Tiba-tiba seseorang sambil menunggang kuda muncul dengan membawa tombak. Dalam sekejab, penunggang kuda itu menusukkan tombak tersebut kepada sang perampok. Lalu, ia menghampiri Abu Ma’allaq: “Berdirilah”.
“Engkau bukan ayahku dan bukan ibuku, tetapi Allah telah menolongku hari ini melalui engkau”, kata Abu Ma’allaq.
“Aku adalah malaikat penghuni langit keempat. Pada do’a mu yang pertama, aku mendengar suara ketukan pada pintu-pintu langit, kemudian pada do’a mu yang kedua aku mendengar penghuni langit ribut. Pada do’a mu yang ketiga, telah sampai berita padaku ada do’a orang yang tertimpa kesusahan. Lalu aku memohon kepada Allah agar mengizinkan ku untuk membunuh perampok itu”, ujar sang penunggang kuda.
(Pekanbaru, Juli 2012)


Tidak ada komentar: