Dari Abu Hurairah
semoga Allah meredhainya ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:” Allah telah menjadikan rahmat itu dalam seratus
bagian, lalu ia menahan sembilan puluh sembilan (dari seratus) dan menurunkan
satu bagian di dunia. Dengan satu bagian rahmat itu para makhluk saling
berkasih sayang hingga seekor kuda mengangkat kakinya dari anaknya karena takut
menginjaknya”. (Muttafaqunalaih)
Hadits diatas mengungkap, ternyata rahmat Allah yang tengah
dinikmati manusia didunia hanya begian kecil dari rahmat yang dimiliki-Nya.
Masih ada bagian lain yang lebih besar yang Allah akan bagikan kepada manusia
di akhirat. Tapi Allah tidak memberikannya kepada seluruh manusia seperti
ketika didunia. Allah cuma memberikannya kepada orang-orang beriman.
Inilah keistimewaan yang diperoleh oleh orang beriman. Mereka
mendapat ramat Allah didunia dan diakhirat. Allah berfirman:” Dan Allah Maha Penyayang bagi orang-orang
beriman”. (Al-Ahzab 33: 43)
Ibnu Katsir berkata ketika menjelaskan ayat: “ Didunia dan di akhirat”. Maksudnya,
orang beriman akan mendapatkan rahmat Allah didunia dan di akhirat.
Senada dengan Ibnu Katsir, Atturbusyti juga berkata,” Rahmat
Allah tidak ada batasnya, karenanya tidak berlaku baginya bagian-bagian. Namun,
maksud Rasulullah (dari bagian ini) adalah perumpamaan kepada umat supaya
mereka mengetahui perbedaan tingkatan rahmat yang diperoleh orang beriman di
akhirat dan selain orang beriman dari semua mahluknya didunia..”(Faidhul Qadis,
Al-Manawi)
(Sumber: Suara Hidayatullah, Oktober 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar