Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Oktober 07, 2012

Hubungan Iman Dengan Sikap Terhadap Manusia


Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka janganlah menyakiti tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka muliakanlah tamunya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka berkatalah yang baik atau diam. (HR. Bukhari)
Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa iman ialah membenarkan dengan ucapan, perbuatan dan keyakinan, akan bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan maksiat. Keimanan yang memiliki sifat seperti itu akan melahirkan rasa takut kepada Allah Ta’ala. Maka seorang mukmin yang memiliki rasa takut kepada Allah tidak akan melakukan suatu perbuatan, meyakini suatu kepercayaan, atau mengatakan suatu ucapan yang menyalahi perintah Allah.( Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid I)

Mencermati tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, dapat kita pahami bahwa ajaran Islam itu sangat memperhatikan hubungan sesama manusia. Bahkan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia itu dikaitkan dengan keimanan. Hal ini berarti, untuk kesempurnaan iman seseorang, perlu sungguh-sungguh memperhatikan hubungan baiknya dengan sesama manusia.
Dalam menjaga hubungan baik dengan sesama itu, sekurang-kurangnya ada tiga hal yang perlu sungguh-sungguh diupayakan. Yaitu jangan menyakiti tetangga, muliakan tamu dan berkata baik.
Ketiga hal tersebut mempunyai pengaruh signifikan untuk  terwujudnya kenyamanan dalam kehidupan. Setiap hari kita selalu berdekatan dengan tetangga. Kedekatan tanpa saling menyakiti tentu sangat diinginkan. Sikap memuliakan tamu, akan mewujudkan hubungan baik. Saling menghargai itu memberi rasa nyaman. Ucapan mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan. Hubungan sesama manusia dapat rusak atau menjadi tidak baik akibat ucapan tidak dijaga.
Sebagai seorang muslim, tentu kita akan berusaha sungguh-sungguh melaksanakan tuntunan yang telah diberikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semua itu kita lakukan berdasarkan keimanan. Iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Dengan demikian, kita akan memperoleh manfaatnya dalam kehidupan didunia dan di akhirat nanti.
Wallahua’lam...
(Pekanbaru, September 2012)

Tidak ada komentar: