Ketika membaca buku “ Sifat Shalat Nabi SAW, oleh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani”, saya menemukan penjelasan singkat tentang hadits
palsu/tidak sah yang berhubungan dengan perselisihan atau perbedaan pendapat.
Hadits tersebut adalah :
Perbedaan pendapat dikalangan sahabatku (Nabi SAW), adalah
rahmat bagi kamu sekalian.
Para sahabatku laksana bintang dilangit. Siapapun diantara
mereka yang kamu ikuti, niscaya kamu mendapat petunjuk.
Menurut Al-Albani, kedua hadits ini tidak sah. Hadits pertama
sangat lemah dan Hadist kedua palsu. Saya (al-Albani) telah menjelaskan analisa
terhadap Hadits ini dalam kitab Adh-Dha’ifah Hadits nomor 58, 59, 61.
Hadits palsu diatas bertentangan dengan Al-Qur’an karena
ayat-ayat Al-Qur’an melarang berselisih pendapat dalam urusan agama dan
menyuruh bersatu. Ayat-ayat tentang hal tersebut sudah sangat populer.
Al-Albani memaparkan sebagian contoh yaitu firman Allah :
Janganlah kamu
berselisih, karena kamu akan menjadi lemah dan hilang kewibawaan kamu. (QS.
Al-Anfal 8: 46)
Janganlah kamu menjadi
seperti orang-orang musyrik, yaitu mereka mencerai-beraikan agamanya dan
bergolong-golongan. Setiap golongan membanggakan apa yang ada pada mereka.(QS.
Rum 30: 31-32)
Mereka terus menerus
berselisih kecuali orang yang mendapatkan rahmat dari Tuhanmu.(QS. Hud 11:
118-119)
Ditegaskan oleh Al-Albani dalam tulisannya itu, jadi hanya
orang-orang yang mendapat rahmat dari Tuhanlah yang tidak berselisih. Oleh
karena itu, mereka yang berselisih adalah golongan yag bathil. Bagaimana akal
bisa menerima bahwa perselisihan dan perbedaan merupakan suatu rahmat, (padahal
Allah melarang perbuatan semacam itu)? Sudahlah jelas bahwa Hadits tersebut
tidak sah, baik sanad maupun matannya.
Mencermati penjelasan Al-Albani tersebut, kita perlu
berhati-hati ketika menyampaikan hadits-hadits. Sebab, jika ternyata yang kita
sampaikan itu tidak benar berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka boleh jadi kita telah berdusta mengatas namakan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perbuatan seperti ini ancamannya sangat berat :
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah katanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Siapa
yang sengaja mendustakan aku, maka bersiaplah untuk menerima azab api neraka.
(HR. Bukhari-Muslim)
Kita juga perlu berhati-hati didalam melaksanakan ibadah. Menyandarkan
ibadah kepada hadits palsu atau tidak sah bukan langkah bijaksana. Jadi, ilmu
itu memang penting. Sarana untuk menambah ilmu sudah tersedia dalam berbagai
bentuk dan kemudahan.
(Pekanbaru, Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar