Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga). ..( QS. Ali Imran 3: 14)”. “Katakanlah:
"Inginkah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik dari yang
demikian itu?." Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi
Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal
didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran 3:
15)
Dijelaskan
dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, bahwa Allah Ta’ala memberitahukan berbagai
jenis kelezatan yang dijadikan indah bagi manusia dalam kehidupan dunia, yaitu
manita dan anak-anak. Allah memulai dengan wanita karena ia merupakan fitnah
paling berat. Dalam kitab sahih ditegaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
Tiada aku tinggalkan fitnah yang lebih
berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.
Jika
keinginan terhadap wanita itu ditujukan untuk menjaga kesucian dan memperoleh
anak yang banyak, maka hal demikian bahkan diharapkan, disukai, dan
disunnahkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dunia merupakan harta benda, dan harta
benda yang paling baik ialah wanita yang salehah. Jika dpandang, ia
menyenangkannya, jika disuruh ia taat, jika ditinggal pergi ia menjaga
kehormatan dirinya dan harta suaminya.
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Kawinilah wanita yang mencintai kamu
dan mampu beranak (subur), karena aku akan membanggakan kamu sebagai umat
terbanyak pada hari kiamat.
Demikian
pula dengan harta kekayaan. Kadang ia ditujukan untuk kemegahan dan
kesombongan. Hal demikian dicela. Dan kadang-kadang hartapun ditujukan untuk
diinfakkan kepada karib kerabat, sarana silaturrahmi, dan untuk berbagai tujuan
baik lainnya. Harta demikian dipuji dan disanjung secara syara’. Para mufassir
berikhtilaf mengenai kadar qinthar. Namun, singkatnya qinthar berarti harta
yang banyak. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Anas dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkaitan dengan kata qinthar, katanya, “ Harta senilai
seribu dinar”.
Cinta
kepada kuda dapat dibagi tiga. Pertama, cinta kepada kuda untuk digunakan dalam
berperang di jalan Allah. Barangsiapa berbuat demikian, maka ia diberi pahala.
Kedua, kuda untuk tujuan kebanggaan dan kemegahan bagi umat Islam. Orang yang
memilikinya berdosa, namun muslim lainnya tidak. Dan ketiga, memelihara kuda
untuk tujuan pemeliharaan dan pemilikan keturunannya, dan dalam melakukannya ia
tidak melupakan hak Allah yang ada pada kuda. Kecintaan demikian dapat menutupi
aib pemiliknya. Hal ini insya Allah akan dibahas dalam penafsiran ayat “ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (Al-Anfal 60).
Maksud
kuda musawwamah ialah yang digembalakan. Pendapat lain mengatakan bahwa yang
dimaksud ialah kuda yang pada dahinya atau pergelangan kakinya ada warna putih.
Dan ada pula pendapat lainnya. Imam Ahmad meriwayatkan dari Suwaid bin
Hubairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Sebaik-baik harta seseorang ialah kuda
(keledai) yang banyak beranak dan pohon kurma unggul yang berbuah lebat.(HR.
Ahmad)
Firman
Allah “binatang ternak” seperti unta,
sapi, dan kambing.” Dan sawah ladang” yakni
tanah yang digunakan untuk bercocok tanam. Kemudian Allah Ta’ala berfirman “Itulah kesenangan kehidupan dunia” yakni sesungguhnya ini merupakan kembang
kehidupan dunia dan keindahannya yang fana dan cepat sirna. “Dan pada sisi Allah lah tempat kembali yang
baik” yakni tempat kembali dan pahala yang baik.
Ibnu
Jarir meriwayatkan dari Umar bin Khaththab demikian: Setelah ayat “ dijadikan indah bagi manusia kecintaan
kepada yang diinginkan “ ini turun,
Umar berkata, “ Ya Tuhan ku, tangguhkanlah keindahannya kepada kami”. Maka
diturunkanlah ayat, “ Katakanlah,
‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu? Katakanlah, hai Muhammad, kepada manusia, ‘
Aku akan memberitahukan kepadamu perkara yang lebih baik daripada yang
dijadikan indah dalam kehidupan dunia ini berupa kenikmatan yang pasti cepat
sirna”. Kemudian Allah memberitahukan, “ Bagi
orang-orang yang bertaqwa , pada sisi Tuhan nyaada surga yang mengalir sungai-sungai
dibawahnya”, yakni berbagai sisi surga dan sudutnya mengalir banyak sungai
yang berisi bermacam-macam jenis minuman, seperti madu, susu, khamar, air
segar, dan sebagainya yang belum dilihat mata, didengar telinga, dan belum
pernah terpikirkan keadaanya oleh seorang manusia pun. “Sedang mereka kekal didalamnya”, yakni menetap di dalamnya untuk
selama-lamanya.
“Dan isteri-isteri yang disucikan”, dari kotoran, haid dan nifas. “Dan keridhaan Allah”. Maksudnya,
keridhaan Allah menyelimuti mereka. Sesudah itu, Dia tidak akan murka lagi
kepada mereka untuk selamanya. Hal ini seperti firman Allah. “ Dan keridhaan
Allah itu lebih besar” nilainya daripada kenikmatan abadi yang diberikan kepada
mereka. Kemudian Allah berfirman, “Dan
Allah Mahamelihat akan hamba-hamba Nya”. Artinya, setiap individu diberi
bagian yang sesuai dengan hak nya masing-masing.
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Muhammad Nasib
Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar