Kita tentu sangat menginginkan ibadah yang dilakukan diterima
oleh Allah SWT. Apalagi ibadah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunat. Sebagai
suatu ibadah utama bagi umat Islam, maka shalat perlu dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Yaitu, sesuai menurut tuntunan dari Rasulullah Shallahu ‘alaihi
wa sallam.
Shalatlah kamu sekalian
sebagaimana kalian melihat aku shalat. (HR.Bukhari-Muslim-Ahmad)
Sangat mudah dipahami, bahwa pedoman dalam melakukan shalat
itu, adalah cara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat. Oleh sebab
itu, kita perlu mempelajari sungguh-sungguh cara shalat Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Sesungguhnya hamba yang
melakukan shalat yang diwajibkan kepadanya ada yang mendapat ganjaran sepersepuluhnya,
ada yang mendapat sepersembilannya, ada yang mendapat seperdelapannya, ada yang
mendapat sepertujuhnya, ada yang mendapat seperenamnya, ada yang mendapat
seperlimanya, ada yang mendapat seperempatnya, ada yang mendapat sepertiganya,
atau ada yang mendapat setengahnya. (HR. Ibnul Mubarak-Abu Dawud-Nasa’i dengan
sanad jayyid)
Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengingatkan, tidak mungkin
dapat menjalankan shalat dengan sebenar-benarnya atau mendekati yang
sebenar-benarnya bila kita tidak mengetahui cara-cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara rinci, mengetahui
hal-hal yang wajib, adab-adabnya, cara-caranya, do’a dan zikirnya. Selanjutnya,
kita menerapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Jika dapat melakukan
seperti itu, kita boleh berharap shalat kita akan berhasil mencegah diri kita
dari kemungkaran dan perbuatan keji serta kita akan mendapat pahala dan
ganjaran yang telah dijanjikan.
Mengetahui seluk beluk shalat secara rinci menjadi hal yang
sulit bagi kebanyakan orang, bahkan bagi kebanyakan ulama yang fanatik kepada
madzhab tertentu, sedang bagi orang yang menekuni sunnah Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam yang suci, hal itu mudah.(Muhammad Nashiruddin Al-Albani
mengingatkan, Sifat Shalat Nabi SAW)
Mudah-mudahan kita tidak termasuk kedalam golongan
orang-orang yang merasa sulit untuk mempelajari seluk-beluk shalat sesuai
tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Banyak kemudahan sekarang
ini dalam menambah ilmu. Patut kita memiliki kesadaran, bahwa beribadah tidak
sekedar ikut-ikutan. Tidak pula menurut tradisi saja. Tetapi, ibadah kita
memiliki dasar yang jelas dan kuat dari Al-Qur’an dan Sunnah.
(Pekanbaru, Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar