Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Januari 06, 2013

Cerdas Menghadapi Cobaan


Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan :” Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali “. Mereka itulah orang-orang yang mendapat berkah yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah 2: 155-157)
Di dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan,  bahwa Allah Ta’ala memberitahukan kepada kita bahwa Dia akan menguji hamba-hamba-Nya. Allah akan menguji mereka terkadang dengan kebaikan dan kadang-kadang dengan kemudharatan seperti rasa takut dan kelaparan sebagaimana Allah berfirman, “ Maka Allah merasakan kepadanya busana kelaparan dan ketakutan,” karena setiap orang yang lapar dan ketakutan akan tampak sekali penampilan dirinya.
Dari sana Allah berfirman:” Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan dan kekurangan harta”, dengan melenyapkan sebagiannya ‘jiwa’ seperti kematian kerabat dan sahabat, ‘dan buah-buahan’ seperti kebun dan tanaman yang tidak menghasilkan sebagaimana biasanya. Barangsiapa yang bersabar, maka ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang berputus asa, maka Allah akan menimpakan siksaan kepadanya. Oleh karena itu, Dia berfirman :” Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mengucapkan sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali”. Maksudnya, hiburlah mereka dengan ucapan ini atas musibah yang menimpa mereka, dan beritahukanlah bahwa mereka kepunyaan Allah, Dia memperlakukan hamba-Nya menurut kehendak-Nya dan bahwa hanya kepada-Nya lah mereka kembali di negeri akhirat.
Allah memberitahu ihwal perkara yang diberikan kepada mereka, Dia berfirman,” Mereka itulah orang-orang yang mendapat berkah dan rakhmat dari Tuhan nya,” yakni berupa pujian dari Allah atas mereka, “ dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. Umar bin Khattab berkata ;” Alangkah bagusnya dua imbalan, yaitu “ Mereka itulah orang-orang yang mendapat berkah dan rahmat dari Tuhannya”; Alangkah bagusnya sebuah tambahan yaitu “ Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. Mereka itulah orang-orang yang diberi pahala dan diberi tambahan.
Mengenai pahala mengucapkan “ Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami kembali” ketika mendapat musibah, terdapat banyak hadits. Diantaranya ialah yang diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya dari Ummu Salamah r.a dia berkata bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tiada seorang hamba yang mendapat musibah, lalu dia mengucapkan sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala disebabkan musibahku ini dan gantilah ia dengan yang lebih baik daripadanya, melainkan Allah memberinya pahala atas musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik daripadanya. (HR. Muslim)
Ummu Salamah berkata, “ Ketika Abu Salamah meninggal, maka aku mengucapkan ucapan seperti yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadaku, maka Allah menggantikan kebaikan untukku dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam...”
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Husein bin Ali, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata :
“ Tiada seorang muslim pun, baik laki-laki maupun perempuan yang mendapat musibah, lalu dia mengingatnya sesudah lama berlalu, kamudian membaca kalimat istirja’ meskipun sudah berlalu lama melainkan Allah akan memberinya kembali pahala bacaan yang sama dengan pahala bacaan ketika musibah itu pertama kali terjadi. “
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Sanan dia berkata, “ Saya tengah menguburkan anak saya. Ketika saya masih berada dalam kubur, tiba-tiba Abu Thalhah al-Khaulani memegang tanganku, kemudian menarikku dan berkata, “Maukah kusampaikan berita gembira kepadamu? Saya menjawab, ‘Tentu saja mau’. Dia berkata, Adh-Dhahak bin Abdurrahman bin Auzab menceritakan kepadaku dari Abu Musa, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Allah berfirman, Hai Malaikat maut, engkau telah mencabut nyawa anak hamba-Ku, engkau telah mencabut buah hati dan tambatan kalbunya? Malaikat maut mengiyakannya. Allah berfirman, lalu apa yang ia katakan? Malaikat  maut menjawab, hamba itu memuji-Mu dan ber istirja.” Allah berfirman : “Buatkan untuknya sebuah rumah di surga, dan namailah ia dengan Rumah Pujian”.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
(Pekanbaru, Nopember 2012)

Tidak ada komentar: