Menurut Syeikh Doktor Sholeh Bin Fauzan Bin ‘Abdullah
Al-Fauzan yakni membenarkan semua rasul-rasul baik yang Allah sebutkan nama
mereka maupun yang tidak; dari yang pertama sampai yang terakhir, dan penutup
para nabi tersebut adalah nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Artinya pula, beriman kepada para rasul seluruhnya dan beriman kepada Nabi kita
secara terperinci serta mengimani bahwasanya beliau adalah penutup para nabi
dan rasul dan tidak ada nabi sesudahnya; maka barangsiapa yang keimanannya
kepada para rasul tidak demikian berarti dia telah kafir
Termasuk pula beriman kepada para rasul adalah tidak
melalaikan dan tidak berlebih-lebihan terhadap hak mereka dan harus berbeda
dengan kaum yahudi dan nashara yang berlebih-lebihan terhadap para rasul mereka
sehingga mereka menjadikan dan memperlakukan para rasul itu seperti
memperlakukan terhadap Tuhannya (Allah) sebagaimana yang di firmankan Allah :
Dan orang-orang yahudi
berkata :” Uzair itu anak Allah; dan orang-orang nashrani berkata:” Isa
Al-Masih itu anak Allah”. (QS. At-Taubah 9: 30)
Sedang orang-orang sufi dan para ahli filsafat telah
bertindak sebaliknya. Mereka telah merendahkan dan menghinakan hak para rasul
dan lebih mengutamakan para pemimpin mereka. Sedang kaum penyembah berhala dan
atheis telah kafir kepada seluruh rasul tersebut.
Orang-orang yahudi telah kafir terhadap nabi Isa dan Muhammad
‘alaihima shalatuwasalam; sedang orang-orang nashara telah kafir kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan orang-orang yang mengimani sebagian-mengingkari sebagian
(daripada rasul Allah), maka dia telah mengingkari dengan seluruh rasul, Allah
telah berfirman:
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bermaksud memperbedakan
antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-Nya, dengan mengatakan: Kami beriman
kepada yang sebagian dan kami kafir kepada sebagian (yang lain), serta
bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan diantara yang demikian (iman
dan kafir) merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya, Kami telah
menyediakan untuk mereka siksa yang menghinakan. (QS. An-Nisa: 150-151)
Dan Allah juga berfirman:
Kami tidak
membeda-bedakan satu diantara Rasul-rasul-Nya...(QS.Al-Baqarah 2:285)
(Syeikh Doktor Sholeh Bin Fauzan Bin ‘Abdullah Al-Fauzan,
Prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah)
(Pekanbaru,
Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar