Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Desember 20, 2012

Memakan Makanan Halal Lagi Baik Dan Waspada Terhadap Setan


Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah 2: 168-169)
Menjaga makanan memang perlu kita lakukan. Sebab, makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sebagai seorang muslim, kita patut memperhatikan kaidah-kaidah Al-Qur’an dan sunnah dalam mengkonsumsi makanan.
Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa Al-Hafizh Abu Bakar bin Mardawih meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata;’  Saya membaca ayat:” Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada dibumi”, dekat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Sa’ad bin Abi Waqash berdiri seraya berkata:” Ya Rasulullah, berdo’a lah kepada Allah agar kiranya do’a ku di kabulkan”. Maka Nabi bersabda:” Hai Sa’ad perbaikilah makananmu niscaya do’a mu akan dikabulkan. Demi Dzat yang diri Muhammad ada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya yang memasukkan sesuap makanan haram kedalam perutnya, maka ibadahnya tidak diterima Allah selama 40 hari. Hamba mana saja yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba, maka api neraka lebih layak untuk melahapnya”.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1)
Begitu besarnya dampak makanan bagi seorang muslim. Dapat menyebabkan tidak diterimanya ibadah seseorang dan terancam api neraka. Oleh sebab itu, bersegeralah memohon ampunan Allah SWT. Boleh jadi, kita pernah mengkonsumsi makanan yang haram. Kemudian, kedepannya kita berusaha sungguh-sungguh untuk senantiasa menjaga makanan.
Disamping selalu berusaha menjaga makanan agar jangan sampai memakan makanan yang haram, berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas kita juga diingatkan agar selalu waspada terhadap setan.
Ibnu Katsir didalam tafsirnya menjelaskan, bahwa firman Allah, “Sesungguhnya dia merupakan musuh yang nyata bagimu” merupakan pernyataan agar manusia menjauhi dan waspada terhadap setan. Sebagaimana Dia berfirman, “ Sesungguhnya setan itu merupakan musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh”. Firman Allah, “ Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan “. Setiap kemaksiatan kepada Allah, setiap kecenderungan kemaksiatan, dan setiap kesalahan merupakan bagian dari langkah setan, termasuk nazar untuk bermaksiat. Asy-Sya’bi berkata :” Bila seseorang bernazar untuk membunuh anaknya, maka Masyruq memfatwakan penggantiannya dengan domba. Menurut Masyruq, hal itu merupakan langkah setan.
Abd bin Hamid mengatakan dengan sanadnya sampai kepada Ibnu Abbas,’ Setiap sumpah atau nazar kemurkaan merupakan bagian dari langkah setan, dan kafaratnya juga berupa kafarat sumpah’. Firman Allah, “ Sesungguhnya dia menyuruh kamu kepada keburukan dan kejahatan serta mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”, maksudnya bahwa setan yang menjadi musuhmu itu hanyalah menyuruh kepada perbuatan buruk dan keburukan yang sangat keji seperti zina; atau yang lebih keji daripada itu, seperti mengatakan terhadap Allah tanpa pengetahuan. Termasuk dalam kategori musuh ialah setiap orang kafir dan ahli bid’ah. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1)
(Pekanbaru, Nopember 2012)

Tidak ada komentar: