Diriwayatkan dari Anas bin Malik katanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:” Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua
darinya akan pulang. Hanya satu saja yang akan bersamanya dalam kubur. Perkara
tersebut ialah, kaum kerabat, harta benda dan amalannya. Semua kaum kerabat dan
harta bendanya akan pulang sedangkan yang kekal bersamanya ialah amalannya.
(HR. Bukhari-Muslim)
Memiliki kaum kerabat dan harta yang banyak, boleh jadi
merupakan suatu kondisi yang diinginkan banyak orang. Jika kita berada pada kondisi
itu, perlu benar-benar disadari bahwa waktu kebersamaan kita dengan kerabat dan
harta benda itu amat sangat terbatas. Apakah pantas untuk kebersamaan yang
terbatas itu kita memaksimalkan penggunaan tenaga dan pikiran ?
Pernahkah anda merasa rendah diri ketika berada
ditengah-tengah lingkungan masyarakat. Kondisi anda tidak sama dengan
orang-orang disekitar. Secara materi, banyak kelebihan yang dimiliki
orang-orang disekeliling. Sedangkan kita banyak kurangnya. Jika perasaan minder
itu datang, cerita berikut ini dapat menjadi motivasi dalam menjalani kehidupan
di dunia. Cerita ini saya kutip dari buku “Mengatasi Cinta Dunia“.
Ada sebuah percakapan seorang bapak dengan anaknya:” Anak-anakku
sekalian, apa kalian tidak malu punya rumah yang sederhana seperti ini, di gang
yang sempit, kecil, dan tidak terlalu bagus?” Lalu anak-anaknya yang sholeh itu
menjawab:” Mengapa harus malu Pa! Bukankah rumah yang besar ataupun yang
sederhana semuanya sama-sama milik Allah? Tiada pemiliknya selain Dia yang Maha
Memiliki. Bahkan enak lho Pa punya rumah yang mungil, lebih mudah mengurusnya.
Insyaallah ringan hisabnya dan sulit menjadi sombong. Yang penting adalah
barokah, yaitu bisa menjadi jalan taat kepada Allah. Dan semua itu hanya datang
dari Allah, bagi penghuni rumah yang penuh rasa syukur”.
Demikianlah sekilas obrolan dari keluarga yang tidak silau
dan tak tertipu oleh dunia ini yang tampaknya patut kita tiru dalam mengatasi
perasaan minder. (Mengatasi Cinta Dunia, Abdullah Gymnastiar)
Perasaan rendah diri (minder) dapat berpengaruh buruk
terhadap kehidupan. Lebih dari itu, perasaan rendah diri, dapat pula mengurangi
rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
memberi banyak nikmat kepada kita. Oleh sebab itu, perasaan rendah diri
terhadap sesama manusia, tidak layak untuk dipelihara.
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah katanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :” Apabila
seorang lelaki diantara kamu telah melihat orang yang Allah berikan kepadanya
harta yang banyak dan anak-anak, maka dia hendaklah melihat kepada mereka yang
lebih rendah (tidak mendapat karunia harta yang banyak atau anak-anak) darinya.
(HR. Bukhari-Muslim)
(Pekanbaru, Nopember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar