Menurut Syeik Doktor Sholeh Bin Fauzan Bin ‘Abdullah
Al-Fauzan, iman kepada hari akhirat yakni membenarkan apa-apa yang terjadi
setelah kematian dari hal-hal yang telah diberitakan Allah dan Rasul-Nya baik
tentang azab dan ni’mat kubur, hari kebangkitan dari kubur, hari berkumpulnya
manusia di padang mahsyar, hari perhitungan dan ditimbangnya segala amal
perbuatan dan pemberian buku laporan amal dengan tangan kanan atau tangan kiri,
tentang jembatan (sirat) serta syurga dan neraka; Disamping itu keimanan untuk
bersiap sedia dengan amalan-amalan sholeh dan meninggalkan amalan sayyi-aat
(jahat) serta bertaubat daripadanya.
Dan sungguh telah mengingkari adanya hari akhir orang-orang
musyrik dan kaum dahriyyun, sedang orang-orang yahudi dan nashara tidak
mengimani hal ini dengan keimanan yang benar sesuai dengan tuntutan, walau
mereka beriman akan adanya hari akhir. Firman Allah:
Dan mereka (yahudi dan
nashara) berkata: Sekali-kali tidaklah masuk syurga kecuali orang-orang (yang beragama)
yahudi dan nashara. Demikianlah angan-angan mereka...(QS. Al-Baqarah 2: 111)
Dan mereka berkata:
Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka kecuali hanya dalam beberapa
hari saja...(QS. Al-Baqarah 2: 80). ( Prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Syeik Doktor Sholeh Bin Fauzan Bin
‘Abdullah Al-Fauzan)
(Pekanbaru, Nopember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar