Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Januari 17, 2013

Kenabian Muhammad SAW Dan Dakwah Sembunyi-Sembunyi (Sejarah Ringkas Nabi Muhammad SAW)

Menjelang usianya yang keempat puluh tahun, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering menyendiri dan berkhalwat di goa Hira, yaitu goa yang berada di gunung yang terletak didekat Mekkah. Disanalah beliau menghabiskan waktu selama berhari-hari dan bermalam-malam.
Pada malam kedua puluh satu dari bulan Ramadhan, yaitu ketika beliau berada dalam goa Hira dan telah berusia empat puluh tahun, beliau didatangi malaikat Jibril yang seraya berkata kepadanya:” Bacalah”, beliau menjawab:” Saya tidak bisa membaca”. Jibril mengulangi perintah ini untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya. Dan pada yang ketiga kalinya, Jibril berkata kepadanya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. Al-Alaq :1-5)
Setelah itu, Jibril pun meninggalkannya, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah tidak kuat lagi berada di goa Hira. Akhirnya beliau pulang ke rumahnya dan menghampiri Khadijah dengan gemetar sambil berkata:” Selimuti saya! Selimuti saya!”. Maka Khadijah pun menyelimutinya, sehingga rasa takutnya sirna. Lalu memberitahu Khadijah tentang apa yang telah diperolehnya dan berkata:” Sungguh saya khawatir terhadap diriku”. Khadijah menanggapinya:” Sekali-kali tidak, demi Allah, Dia tidak akan merendahkan dirimu untuk selamanya. Karena sesungguhnya engkau adalah orang yang menyambungkan tali persaudaraan, menanggung beban kesusahan orang lain, memberi orang yang tak punya, manjamu tamu, dan menolong orang yang menegakkan kebenaran”.
Beberapa hari kemudian, beliau kembali ke goa Hira untuk melanjutkan ibadahnya yang tersisa dalam bulan Ramadhan. Setelah bulan Ramadhan berakhir, beliau turun dari goa Hira dan kembali ke Mekkah. Ketika sampai ditengah lembah, Jibril mendatanginya sambil duduk diatas kursi antara bumi dan langit, lalu turunlah ayat:
Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhan mu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah. (QS. Al-Muddatstsir: 1-5)
Setelah itu, wahyupun turun secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dakwahnya, Khadijah masuk Islam dan bersaksi atas keesaan Allah dan kenabian suaminya yang mulia. Sehingga, ia adalah orang yang pertama kali masuk Islam. Kemudian, sebagai balas budi pada pamannya Abu Thalib yang mengasuh dan menjaganya sejak kepergian ibunda dan kakeknya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih Ali dari sekian banyak putranya itu untuk dididik disisinya dan ditanggung nafkahnya. Dalam kondisi ini, hati Ali pun terbuka dan akhirnya masuk Islam. Setelah itu, barulah Zaid bin Haritsah-seorang budak yang telah dimerdekakan oleh Khadijah- menyusul masuk Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bercerita kepada teman akrabnya Abu Bakar, maka ia pun beriman dan membenarkannya tanpa ada keraguan.
Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dikatakan secara sembunyi-sembunyi disini, mengingat tempat para sahabat, pengikutnya dan orang-orang yang mereka ajak masuk Islam tersebut bersifat sangat rahasia. Sudah banyak yang beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka masih menyembunyikan keislaman mereka. Karena jika satu saja urusan mereka terungkap, maka ia akan menghadapi berbagai siksaan keras dari kaum Quraisy hingga ia murtad (keluar) dari agama Islam.
(Sumber: Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW, Departemen Agama, Wakaf, Dakwah Dan Bimbingan, Kerajaan Saudi Arabia)

Tidak ada komentar: