Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Maret 14, 2013

Menyerahkan Segala Persoalan Kepada Allah SWT

Katakanlah, “Aku tidak memiliki kekuatan untuk menarik keuntungan dan kerugian bagi diriku, kecuali apa yang dikehendaki Allah. Jika aku mengetahui kegaiban, niscaya aku akan memperbanyak kebaikan dan akupun tidak ditimpa kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi kaum yang beriman. (QS. Al-A’raaf 7:188)
Allah  menyuruh  Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyerahkan segala persoalan kepada-Nya; memberitahukan ikhwal dirinya bahwa dia tidak mengetahui kegaiban dan tidak ada satu kegaiban yang diperlihatkan kepadanya, kecuali apa yang telah diperlihatkan oleh Allah kepadanya. Allah Ta’ala berfirman :” (Dia adalah Tuhan ) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu”.(al-Jinn:26)

Firman Allah Ta’ala, “Jika kau mengetahui kegaiban, niscaya aku akan memperbanyak kebaikan,” yaitu jika aku mengetahui kegaiban, niscaya aku mengetahui bahwa apabila aku membeli barang yang tidak membawa keuntungan, maka aku tidak akan membelinya dan aku hanya akan membeli barang dagangan yang dapat memberikan keuntungan saja sehingga aku pun tidak ditimpa kemiskinan. Demikianlah, menurut penafsiran Ibnu Abbas. Sementara itu, Ibnu Jarir dan yang lainnya menafsirkan bahwa jika aku mengetahui kegaiban niscaya aku dapat mempersiapkan diri pada masa subur untuk menghadapi paceklik dan dapat menentukan masa harga tinggi dan rendah.
Firman Allah Ta’ala,” Dan akupun tidak ditimpa kemudaratan”, yaitu aku dapat menjauhkan diri dari keburukan sebelum ia terjadi. Kemudian, Dia memberitahukan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pemberi peringatan dan kabar gembira, yaitu peringatan akan azab dan kabar gembira bahwa kuam mukminin akan memperoleh surga. Ayat ini sejalan dengan firman Allah, “ Maka , sesungguhnya, telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur’an itu kepada orang-orang yang bertaqwa dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.(Maryam:97)
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir II, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)

Tidak ada komentar: