...Dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar supaya kamu
beruntung. (QS. An-Nur 24: 31)
Menurut Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, hekikat
taubat ialah berlepas total dan meninggalkan dosa seraya menyesali dosa yang
lampau dan bertekad untuk tidak mengulanginya. (Haji, Umrah dan Ziarah menurut
Kitab dan Sunnah)
Keberuntungan sejati terdapat dalam pelaksanaan perkara yang
diperintahkan Allah dan rasul-Nya dan dalam meninggalkan perkara yang dilarang
Allah dan rasul-Nya. Kepada Allah-lah kita memohon pertolongan. (Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib ar-Rifa’i)
Sangat patut kita menyadari bahwa sebagai manusia biasa,
hari-hari dalam kehidupan ini selalu ditandai dengan perbuatan dosa. Dengan kesadaran
itu, terbuka pikiran untuk taubat. Terbuka pula peluang untuk menjadi manusia
yang beruntung.
Walaupun kita merasa banyak dosa. Atau sebesar apapun dosa
yang pernah kita lakukan. Jangan jadikan itu penghalang untuk taubat. Tetapi
jadikan itu sebagai pendorong untuk selalu memohon ampunan dari Allah SWT.
Sebab, Allah SWT itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dari Abu Hurairah ra.,
ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah telah menjadikan kasih sayang-Nya terbagi dalam seratus bagian. Dia
menahan sembilan puluh sembilan bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian
ke bumi. Dari satu bagian itulah para makhluk saling kasih-mengasihi sehingga
seekor induk binatang mengangkat cakarnya dari anaknya karena takut
melukainya”. (HR. Muslim)
Agar taubat kita diterima oleh Allah SWT dan dosa-dosa kita
diampunkan-Nya, maka berbagai ketentuan tentang taubat itu perlu dipelajari dan
dipahami. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam perlu terus kita pelajari, pahami dan amalkan. Wallahu a’lam...
(Pekanbaru,
Nopember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar