Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, April 11, 2013

Kehidupan Dunia Hanya Kesenangan Yang Memperdaya


Setiap diri akan merasakan kematian. Sesungguhnya imbalanmu akan dipenuhi pada hari kiamat. Barangsiapa yang diajuhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sungguh beruntunglah dia. Kehidupan dunia itu tiada lain hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. Ali Imran 3: 185)
Masih adakah diantara kita yang menghabiskan waktu, pikiran  dan tenaga untuk mengejar kehidupan dunia? Tidakkah kita khawatir, ditengah pengejaran itu kematian datang? Mencari kehidupan yang baik didunia memang perlu dilakukan. Namun, keberuntungan itu adalah dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga. Neraka dan surga itu adanya di kehidupan nanti. Kehidupan di akhirat. Oleh sebab itu, memikirkan dan berusaha sungguh-sungguh untuk kehidupan diakhirat jauh lebih penting. Alangkah ruginya, waktu, tenaga dan pikiran terbuang sia-sia hanya untuk mengejar kesenangan yang memperdaya.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini, bahwa Allah Ta’ala memberitahukan kepada seluruh makhluk-Nya bahwa setiap diri akan merasakan kematian. Firman ini senada dengan firman Allah,”Semua yang ada dibumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman: 26-27). Maka hanya Allah Ta’ala sajalah Yang Hidup dan tidak akan mati. Jin dan manusia akan mati, demikian pula para malaikat termasuk para malaikat yang memikul ‘Arasy. Hanya Zat Yang Tunggal lagi Mahaperkasa yang abadi dan kekal. Maka Dia menjadi yang akhir setelah sebelumnya menjadi yang awal. Ayat ini merupakan takziah bagi seluruh manusia bahwa tidak akan ada seorangpun yang akan terus berada dimuka bumi. Bila sifat penciptaan berakhir, maka Allah mendirikan kiamat dan menghisab seluruh makhluk dengan perhitungan yang adil. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman,” Sesungguhnya imbalanmu akan dipenuhi pada hari kiamat”. Dan firman Allah Ta’ala,” Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sungguh beruntunglah dia”, yakni barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh beruntunglah dia.
Ibnu Abi hatim meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Tempat di surga seluas cambuk adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya”. Kemudian beliau membaca ayat ini,” Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh beruntunglah dia”. Dan firman Allah,”Tiada lain kehidupan dunia itu kecuali kesenangan yang memperdaya”, dimaksudkan untuk menyepelekan persoalan dunia dan menghinakan keberadaannya bahwa dunia itu fana serta cepat musnah, sebagaimana Allah berfirman, “Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
Demi Allah, dunia dibandingkan dengan akhirat ibarat salah seorang diantara kamu mencelupkan jarinya kedalam laut dan lihatlah berapa banyak air yang dibawa oleh jari itu.
Maksudnya, dunia itu merupakan kesenangan yang akan ditinggalkan. Demi Allah, Yang tiada Tuhan melainkan Dia, dunia itu nyaris ditiadakan dari pemiliknya. Jika kamu sanggup, maka ambillah dunia sekadar untuk sarana menaati Allah. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
(Pekanbaru, April 2013)

Tidak ada komentar: