Setiap diri akan merasakan kematian.
Sesungguhnya imbalanmu akan dipenuhi pada hari kiamat. Barangsiapa yang
diajuhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sungguh beruntunglah dia. Kehidupan
dunia itu tiada lain hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. Ali Imran 3:
185)
Masih adakah diantara kita yang menghabiskan waktu,
pikiran dan tenaga untuk mengejar
kehidupan dunia? Tidakkah kita khawatir, ditengah pengejaran itu kematian datang?
Mencari kehidupan yang baik didunia memang perlu dilakukan. Namun,
keberuntungan itu adalah dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga.
Neraka dan surga itu adanya di kehidupan nanti. Kehidupan di akhirat. Oleh
sebab itu, memikirkan dan berusaha sungguh-sungguh untuk kehidupan diakhirat
jauh lebih penting. Alangkah ruginya, waktu, tenaga dan pikiran terbuang
sia-sia hanya untuk mengejar kesenangan yang memperdaya.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini,
bahwa Allah Ta’ala memberitahukan kepada seluruh makhluk-Nya bahwa setiap diri
akan merasakan kematian. Firman ini senada dengan firman Allah,”Semua yang ada dibumi itu akan binasa. Dan
tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman:
26-27). Maka hanya Allah Ta’ala sajalah Yang Hidup dan tidak akan mati. Jin
dan manusia akan mati, demikian pula para malaikat termasuk para malaikat yang
memikul ‘Arasy. Hanya Zat Yang Tunggal lagi Mahaperkasa yang abadi dan kekal.
Maka Dia menjadi yang akhir setelah sebelumnya menjadi yang awal. Ayat ini
merupakan takziah bagi seluruh manusia bahwa tidak akan ada seorangpun yang
akan terus berada dimuka bumi. Bila sifat penciptaan berakhir, maka Allah
mendirikan kiamat dan menghisab seluruh makhluk dengan perhitungan yang adil.
Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman,” Sesungguhnya
imbalanmu akan dipenuhi pada hari kiamat”. Dan firman Allah Ta’ala,” Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke surga, maka sungguh beruntunglah dia”, yakni barangsiapa yang
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh beruntunglah
dia.
Ibnu Abi hatim meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Tempat di surga seluas cambuk adalah lebih baik daripada dunia dan
seisinya”. Kemudian beliau membaca ayat ini,” Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga,
maka sungguh beruntunglah dia”. Dan firman Allah,”Tiada lain kehidupan dunia itu kecuali kesenangan yang memperdaya”, dimaksudkan
untuk menyepelekan persoalan dunia dan menghinakan keberadaannya bahwa dunia
itu fana serta cepat musnah, sebagaimana Allah berfirman, “Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
Demi Allah, dunia
dibandingkan dengan akhirat ibarat salah seorang diantara kamu mencelupkan
jarinya kedalam laut dan lihatlah berapa banyak air yang dibawa oleh jari itu.
Maksudnya, dunia itu merupakan kesenangan yang akan ditinggalkan.
Demi Allah, Yang tiada Tuhan melainkan Dia, dunia itu nyaris ditiadakan dari
pemiliknya. Jika kamu sanggup, maka ambillah dunia sekadar untuk sarana menaati
Allah. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
(Pekanbaru, April 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar