Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Senin, Mei 20, 2013

Langit Dan Bumi Dan Semua Yang Ada Didalamnya Bertasbih Kepada Allah

Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Israa’ 17: 44)
Allah Ta’ala berfirman: Langit yang tujuh, bumi dan makhluk-makhluk yang ada didalam nya menyucikan, membersihkan, mengagungkan, dan membesarkan Allah dari apa yang dikatakan oleh kaum musyrik. Semuanya mempersaksikan keesaan rububiyah dan uluhiyah Allah.
Dalam segala perkara terdapat tanda yang menunjukkan bahwa Dia Esa. Firman Allah Ta’ala ,“Dan tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya”, yaitu semua makhluk bertasbih dengan memuji Allah. “ Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka”, karena bahasa mereka berbeda dengan bahasamu. Tasbih ini dilakukan oleh segenap binatang, benda mati, dan tumbuh-tumbuhan. Inilah penafsiran yang termasyhur diantara dua penafsiran yang ada. Hal ini seperti ditegaskan dalam shahih Bukhari dari Ibnu Mas’ud, dia berkata:
Kami mendengar tasbihnya makanan saat dimakan. (HR.Bukhari)

Dalam hadits Abu Dzar dikatakan:
Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sejumlah pasir. Lalu, terdengarlah pasir itu bertasbih ditangannya seperti rintihan batang kurma (yang semula dipakai mimbar).
Dalam sunan an-Nasa’i, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar bersabda:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita membunuh katak. Beliau bersabda,”Suaranya itu adalah tasbih”.
Ikrimah berkata,” Istana bertasbih dan pepohonan juga bertasbih”. Sebagian ulama salaf berkata,”Pintu bertasbih dengan deritnya dan air bertasbih dengan gemerciknya”. Tsauri berkata,”Makanan bertasbih”. Ulama lain berkata,”Yang bertasbih hanyalah makhluk bernyawa”. Yang dimaksud ialah binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Sesungguhnya, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”. Maksudnya, sesungguhnya Dia tidak menyegerakan siksa kepada orang yang mendurhakai-Nya, namun menangguhkan dan memberi tempo. Jika dia terus menerus kafir dan ingkar, maka Dia menyiksanya sebagai siksa Yang Maha Perkasa lagi Maha Menentukan.Hal ini dikemukakan dalam shahihain:
Allah memberikan tangguh kepada orang zalim hingga apabila Dia menyiksanya, maka dia tidak dapat mengelak lagi. (Muttafaq ‘alaih)
Kemudian Rasulullah membaca ayat, “Demikianlah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa penduduk negeri yang zalim”. Barangsiapa yang menghentikan kekafiran dan kemaksiatannya, lalu kembali dan bertobat kepada-Nya, maka Dia menerima tobatnya. Hal ini seperti firman Allah,”Barangsiapa yang melakukan keburukan atau menzalimi dirinya, kemudian dia meminta ampun kepada Allah, maka dia mendapati Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Dalam surah ini, Dia berfirman, “ Sesungguhnya, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”.
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)

Tidak ada komentar: