Sebagai seorang muslim yang menyadari akan pentingnya ibadah
shalat, sepatutnyalah kita berusaha melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan
tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sikap kurang cerdas jika
shalat kita lakukan hanya ikut-ikutan. Sebab, shalat yang kita lakukan itu akan
diminta pertanggungannya nanti oleh Allah SWT.
Mempelajari tata cara shalat melalui para guru, ustad ataupun
buku-buku akan menambah pemahaman kita tentang shalat itu. Namun, ada hal
penting yang perlu dicermati. Yaitu, pelaksanaan ibadah itu memiliki acuan yang
jelas dan kuat sesuai dengan sifat shalat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Muhammad Nashiruddin Al-Albani seorang ulama terkemuka di
abad ini, telah menulis buku berjudul “Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Dalam buku tersebut antara lain dijelaskan tentang cara menggerakkan
jari telunjuk ketika duduk tasyahhud berdasarkan dalil-dalil:
Nabi Shallallahu’alaihi
wa sallam meletakkan telapak tangan kirinya diatas lutut kirinya dengan
mengembang, tetapi beliau menggenggam semua jari tangan kanannya dan
mengacungkan telunjuknya kearah kiblat dan mengarahkan pandangan mata
ketelunjuknya. (HR. Muslim, Abu ‘Awanah, Ibnu Khuzaimah)
Ketika beliau
mengacungkan telunjuknya, ibu jarinya memegang jari tengah.(HR. Muslim, Abu
‘Awanah)
Terkadang ibu jari dan
jari tengahnya membentuk bulatan (sedang telunjuknya tetap diacungkan, pent).
(HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Jarud, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam menggerak-gerakkan jari telunjuknya sambil membaca do’a.(HR.
Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Jarud, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Beliau bersabda:
(Gerakan jari telunjuk)
lebih ditakuti setan daripada (pukulan) besi. (HR. Ahmad, Bazzar, Abu Ja’far,
Bukhari, Thabarani, Baihaqi)
Sebagian sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
tidak mengetahui perbuatan ini meniru perbuatan sahabat yang mengetahuinya,
yaitu menggerakkan telunjuk sambil mengucapkan do’a. (HR. Ibnu Abi Syaibah
dengan sanad hasan)
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam melakukan perbuatan ini dalam dua tasyahhudnya ( tasyahhud
awal dan tasyahhud akhir). (HR. Nasa’i dan Baihaqi dengan sanad sahih)
Nabi pernah melihat
seorang sahabat berdo’a sambil mengacungkan dua jarinya, lalu sabdanya kepada
orang itu:” Satu saja! Satu saja!(seraya mengacungkan jadi telunjuk). (HR. Ibnu
Abi Syaibah, Nasa’i, disyahkan oleh Hakim dan disetujui Dzahabi. Hadits ini
juga mempunyai syahid pada riwayat Ibnu Abi Syaibah). (Sifat Shalat Nabi SAW, Muhammad
Nashiruddin Al-Albani)
(Pekanbaru, Maret 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar