Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Mei 26, 2013

Menggerakkan Jari Telunjuk Ketika Duduk Tasyahhud Berdasarkan Dalil

Sebagai seorang muslim yang menyadari akan pentingnya ibadah shalat, sepatutnyalah kita berusaha melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sikap kurang cerdas jika shalat kita lakukan hanya ikut-ikutan. Sebab, shalat yang kita lakukan itu akan diminta pertanggungannya nanti oleh Allah SWT.
Mempelajari tata cara shalat melalui para guru, ustad ataupun buku-buku akan menambah pemahaman kita tentang shalat itu. Namun, ada hal penting yang perlu dicermati. Yaitu, pelaksanaan ibadah itu memiliki acuan yang jelas dan kuat sesuai dengan sifat shalat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Muhammad Nashiruddin Al-Albani seorang ulama terkemuka di abad ini, telah menulis buku berjudul “Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam buku tersebut antara lain dijelaskan tentang cara menggerakkan jari telunjuk ketika duduk tasyahhud berdasarkan dalil-dalil:

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam meletakkan telapak tangan kirinya diatas lutut kirinya dengan mengembang, tetapi beliau menggenggam semua jari tangan kanannya dan mengacungkan telunjuknya kearah kiblat dan mengarahkan pandangan mata ketelunjuknya. (HR. Muslim, Abu ‘Awanah, Ibnu Khuzaimah)
Ketika beliau mengacungkan telunjuknya, ibu jarinya memegang jari tengah.(HR. Muslim, Abu ‘Awanah)
Terkadang ibu jari dan jari tengahnya membentuk bulatan (sedang telunjuknya tetap diacungkan, pent). (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Jarud, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggerak-gerakkan jari telunjuknya sambil membaca do’a.(HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Jarud, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)
Beliau bersabda:
(Gerakan jari telunjuk) lebih ditakuti setan daripada (pukulan) besi. (HR. Ahmad, Bazzar, Abu Ja’far, Bukhari, Thabarani, Baihaqi)
Sebagian sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak mengetahui perbuatan ini meniru perbuatan sahabat yang mengetahuinya, yaitu menggerakkan telunjuk sambil mengucapkan do’a. (HR. Ibnu Abi Syaibah dengan sanad hasan)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan perbuatan ini dalam dua tasyahhudnya ( tasyahhud awal dan tasyahhud akhir). (HR. Nasa’i dan Baihaqi dengan sanad sahih)
Nabi pernah melihat seorang sahabat berdo’a sambil mengacungkan dua jarinya, lalu sabdanya kepada orang itu:” Satu saja! Satu saja!(seraya mengacungkan jadi telunjuk). (HR. Ibnu Abi Syaibah, Nasa’i, disyahkan oleh Hakim dan disetujui Dzahabi. Hadits ini juga mempunyai syahid pada riwayat Ibnu Abi Syaibah). (Sifat Shalat Nabi SAW, Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
(Pekanbaru, Maret 2013)

Tidak ada komentar: