Islam mengajarkan agar umatnya selalu melakukan kebaikan.
Kebaikan itu tidak saja kepada sesama manusia, tetapi juga kepada hewan.
Menurut ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam,
ada hewan yang tidak boleh dibunuh. Salah satu hewan yang dilarang untuk
membunuhnya adalah katak. Larangan itu terdapat didalam Ringkasan tafsir Ibnu Katsir.
Adapun dalilnya adalah :
Dalam sunan an-Nasa’i, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar
bersabda:
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam melarang kita membunuh katak. Beliau bersabda,”Suaranya itu
adalah tasbih”.
Hadis ini di nyatakan dalam penjelasan ayat 44 surat Al-Israa’ :
Langit yang tujuh,
bumi, dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada
sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun. (QS. Al-Israa’ 17: 44)
Allah Ta’ala berfirman: Langit yang tujuh, bumi dan makhluk-makhluk
yang ada didalam nya menyucikan, membersihkan, mengagungkan, dan membesarkan
Allah dari apa yang dikatakan oleh kaum musyrik. Semuanya mempersaksikan
keesaan rububiyah dan uluhiyah Allah.
Dalam segala perkara terdapat tanda yang menunjukkan bahwa
Dia Esa. Firman Allah Ta’ala ,“Dan tidak
ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya”, yaitu semua makhluk
bertasbih dengan memuji Allah. “ Tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka”, karena bahasa mereka berbeda
dengan bahasamu. Tasbih ini dilakukan oleh segenap binatang, benda mati, dan
tumbuh-tumbuhan. Inilah penafsiran yang termasyhur diantara dua penafsiran yang
ada. Hal ini seperti ditegaskan dalam shahih Bukhari dari Ibnu Mas’ud, dia
berkata:
Kami mendengar
tasbihnya makanan saat dimakan. (HR.Bukhari)
Dalam hadits Abu Dzar dikatakan:
Adalah Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengambil sejumlah pasir. Lalu, terdengarlah pasir itu
bertasbih ditangannya seperti rintihan batang kurma (yang semula dipakai
mimbar).
Ikrimah berkata,” Istana
bertasbih dan pepohonan juga bertasbih”. Sebagian ulama salaf berkata,”Pintu bertasbih dengan deritnya dan air
bertasbih dengan gemerciknya”. Tsauri berkata,”Makanan bertasbih”. Ulama lain berkata,”Yang bertasbih hanyalah makhluk bernyawa”. Yang dimaksud ialah
binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Pekanbaru, Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar