Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Juli 25, 2013

Allah SWT Memuji Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan  memiliki arti penting bagi umat Islam. Disadari atau tidak, hari-hari dibulan Ramadhan memberi makna dan warna tersendiri bagi kehidupan kita. Oleh sebab itu, sangat disayangkan jika hari-hari  di bulan Ramadhan berlalu begitu saja. Lebih memprihatinkan lagi jika hari-hari di bulan Ramadhan ditandai dengan perbuatan tercela. Padahal, Allah SWT memuji bulan Ramadhan. Banyak keistimewaan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Untuk memaknai kehadiran bulan Ramadhan, ada baiknya kita mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Didalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i diberikan penjelasan yang patut kita cerna dengan baik. Penjelasan tersebut saya kutip sbb:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan  mengenai petunjuk itu  dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir  (dinegeri tempat tinggalnya) pada bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu; dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan, hendaklah kamu mencukupkan  bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah 2: 185)
Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan diantara bulan-bulan lainnya dengan memilihnya untuk menurunkan Al-Qur’an yang agung. Dalam Hadits dikatakan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang menjadi ajang penurunan kitab-kitab Allah kepada para Nabi. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah meriwayatkan dari Wa’ilah bin al-Asqa’ bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Lembaran-lembaran Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan setelah berlalu enam malam bulan Ramadhan, Injil diturunkan pada setelah berlalu 13 malam bulan Ramadhan, dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 24 bulan Ramadhan. (HR. Ahmad)
Catatan kaki: (Allah Ta’ala berfirman, “ Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam kemuliaan”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Carilah malam itupada sepuluh akhir bulan Ramadhan”. Dalam hadits lain dikatakan,” Carilah malam itu pada tanggal-tanggal ganjil”. Pada hadits lain dikatakan,”...pada tanggal 27 Ramadhan.”  Berkaitan dengan peristiwa ini ada riwayat yang mengatakan bahwa Al-Qur’an dturunkan pada tanggal 24 Ramadhan, tetapi riwayat ini bertentangan dengan nash Al-Qur’an, yaitu “ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan”, dan hal itu menunjukkan kelemahan hadits ini lantaran nashnya bertentangan dengan nash Al-Qur’an, sebab malam qadar itu terjadi pada tanggal 27 Ramadhan. Allah lah Yang Maha Mengetahui persoalan sebenarnya dan Dia lah yang memberi taufik kepada kebenaran)
Suhuf, Taurat, Injil dan Zabur diturunkan kepada Nabi penerimanya secara sekaligus. Adapun Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus ke Baitul Izzah dilangit dunia dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan, yakni pada malam Lailatyul Qadar, sebagaimana Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam yang penuh berkah “. Allah berfirman,”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan”. Setelah itu, Al-Qur’an diturunkan bagian demi bagian selaras dengan peristiwa yang terjadi pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ikrimah meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata, “ Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, yaitu pada malam kemuliaan, kelangit dunia ini secara sekaligus”. Allah memberitahukan kepada nabi-Nya sesuatu yang dikehendaki-Nya. Dan tidaklah kaum musyrik menampilkan tandingan permusuhan, melainkan Allah memberikan jawaban bagi mereka. Itulah yang dimaksud oleh firman Allah , “ Berkatalah orang-orang kafir; mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya bagian demi bagian. Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya”. (al-Furqan; 32-33). Firman Allah,” Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda” merupakan pujian bagi Al-Qur’an yang diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi hati para hamba yang mengimani, membenarkan dan mengikutinya. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)

Tidak ada komentar: