Bulan Ramadhan
memiliki arti penting bagi umat Islam. Disadari atau tidak, hari-hari
dibulan Ramadhan memberi makna dan warna tersendiri bagi kehidupan kita. Oleh
sebab itu, sangat disayangkan jika hari-hari
di bulan Ramadhan berlalu begitu saja. Lebih memprihatinkan lagi jika
hari-hari di bulan Ramadhan ditandai dengan perbuatan tercela. Padahal, Allah
SWT memuji bulan Ramadhan. Banyak keistimewaan Ramadhan dibandingkan dengan
bulan-bulan lainnya.
Untuk memaknai kehadiran bulan Ramadhan, ada baiknya kita
mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Didalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i diberikan
penjelasan yang patut kita cerna dengan baik. Penjelasan tersebut saya kutip
sbb:
(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang batil). Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir (dinegeri tempat tinggalnya) pada bulan itu,
maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu; dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan, hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. (QS. Al-Baqarah 2: 185)
Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan diantara bulan-bulan
lainnya dengan memilihnya untuk menurunkan Al-Qur’an yang agung. Dalam Hadits
dikatakan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang menjadi ajang penurunan
kitab-kitab Allah kepada para Nabi. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah
meriwayatkan dari Wa’ilah bin al-Asqa’ bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Lembaran-lembaran
Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan setelah
berlalu enam malam bulan Ramadhan, Injil diturunkan pada setelah berlalu 13
malam bulan Ramadhan, dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 24 bulan Ramadhan.
(HR. Ahmad)
Catatan
kaki: (Allah Ta’ala berfirman, “ Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam kemuliaan”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Carilah malam itupada sepuluh akhir bulan Ramadhan”. Dalam hadits
lain dikatakan,” Carilah malam itu pada
tanggal-tanggal ganjil”. Pada hadits lain dikatakan,”...pada tanggal 27 Ramadhan.” Berkaitan dengan peristiwa ini ada riwayat
yang mengatakan bahwa Al-Qur’an dturunkan pada tanggal 24 Ramadhan, tetapi
riwayat ini bertentangan dengan nash Al-Qur’an, yaitu “ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan”, dan
hal itu menunjukkan kelemahan hadits ini lantaran nashnya bertentangan dengan
nash Al-Qur’an, sebab malam qadar itu terjadi pada tanggal 27 Ramadhan. Allah
lah Yang Maha Mengetahui persoalan sebenarnya dan Dia lah yang memberi taufik
kepada kebenaran)
Suhuf, Taurat, Injil dan Zabur diturunkan kepada Nabi
penerimanya secara sekaligus. Adapun Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus ke
Baitul Izzah dilangit dunia dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan, yakni pada
malam Lailatyul Qadar, sebagaimana Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam yang penuh berkah “. Allah
berfirman,”Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya pada malam kemuliaan”. Setelah itu, Al-Qur’an diturunkan
bagian demi bagian selaras dengan peristiwa yang terjadi pada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ikrimah meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata, “ Al-Qur’an
diturunkan pada bulan Ramadhan, yaitu pada malam kemuliaan, kelangit dunia ini
secara sekaligus”. Allah memberitahukan kepada nabi-Nya sesuatu yang dikehendaki-Nya.
Dan tidaklah kaum musyrik menampilkan tandingan permusuhan, melainkan Allah
memberikan jawaban bagi mereka. Itulah yang dimaksud oleh firman Allah , “
Berkatalah orang-orang kafir; mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya
sekaligus? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami
membacakannya bagian demi bagian. Tidaklah orang-orang kafir itu datang
kepadamu membawa sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu sesuatu
yang benar dan yang paling baik penjelasannya”. (al-Furqan; 32-33). Firman
Allah,” Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan sebagai pembeda” merupakan pujian bagi Al-Qur’an yang
diturunkan Allah sebagai petunjuk bagi hati para hamba yang mengimani,
membenarkan dan mengikutinya. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar