Shalat bagi umat Islam merupakan ibadah sangat penting. Oleh
sebab itu, kewajiban ini patut mendapat perhatian sungguh-sungguh sehingga
pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan melaksanakan ibadah shalat sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, akan memudahkan kita dalam mempertanggung-jawabkannya di
hadapan Allah SWT nanti.
Ketika shalat berjamaah disebuah masjid, saya mendengar
makmum disebelah saya ikut mengucapkan “sami’allaahu
liman hamidah”. Terdorong untuk
lebih memahami, saya mencoba mengutip buku “Sifat Shalat Nabi Shallallahu
“alaihi wa sallam, Muhammad Nashirunddin Al-Albani”. Al-Albani dalam buku
tersebut menjelaskan tentang berdiri i’tidal dan do’a nya:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dari ruku’ sambil
mengucapkan :
Sami’allaahu liman
hamidah. (Allah mendengar orang yang memujinya). (HR. Bukhari-Muslim)
Imam tidak lain
dijadikan untuk diikuti...Bila dia mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”,
hendaklah kalian mengucapkan (Allahumma) rabbanaa wa lakal hamd. Allah
mendengar kamu sekalian, karena Allah, Tuhan Yang Mahamulia dan Mahatinggi
telah berfirman melalui lisan Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah
mendengar orang yang memuji-Nya. ( HR. Muslim, Abu “awanah, Ahmad dan Abu
Dawud)
Penjelasan:
Hadits ini tidaklah menunjukkan bahwa makmum tidak boleh
membaca do’a sami’allaahu liman hamidah seperti yang dibaca imam sebagaimana
halnya hadits ini juga tidak menunjukkan bahwa imam tidak boleh mengucapkan
do’a rabbanaa wa lakal hamd seperti yang dibaca makmum dalam gerakan bangkit
dari ruku’. Akan tetapi, hadits ini menerangkan bahwa bacaan rabbanaa wa lakal
hamd dilakukan setelah imam mengucapkan
sami’allaahu liman hamidah. Hal ini dikuatkan oleh keterangan bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca sami’allaahu liman hamidah ketika menjadi
imam. Juga berdasarkan pernyataan umum dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam:” Shalatlah kamu seperti kamu sekalian melihat aku shalat”. Dengan
demikian, makmum boleh mengucapkan sami’allaahu lman hamidah dan lain-lain
seperti yang diucapkan oleh imam. Diharapkan beberapa orang ulama yang
membantah kami dalam masalah ini merasa puas dengan keterangan yang kami
jelaskan disini.
Mereka yang bermaksud memperluas telaahnya, saya persilahkan
membaca risalah Imam Suyuthi yang berjudul “Bantahan terhadap mereka yang
mencela ucapan “sami’allaahu liman hamidah” yang termuat dalam kumpulan buku
fatwanya berjudul Al-hawi lil Fatawi 1/529. ( Muhammad Nashiruddin Al-Albani,
Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar