Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Agustus 25, 2013

Berqurban Untuk Diri Dan Keluarga

Wahai Aisyah, ambilkan pisau besar! Setelah pisau itu dibawakan, Nabi mengambilnya dan membaringkan kibasy lalu bersiap untuk menyembelihnya. Kemudian beliau berkata:” Dengan nama Allah, wahai Allah terimalah dari Muhammad, keluarga Muhammad dan umat Muhammad”, kemudian beliau menyembelihnya. (HR. Muslim)
Dari Abu Rafi’:” Sungguh Nabi berqurban dengan dua ekor domba kibasy, yang satu untuk beliau dan keluarga beliau sendiri, sedangkan yang lain untuk seluruh umat. (HR. Ahmad)
Menurut Syaikh Al Utsaimin dalam bukunya Tatacara Qurban Tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika seseorang berqurban dengan seekor kambing – baik kambing domba maupun kambing lokal untuk dirinya dan juga keluarganya- maka pahala qurban hewan tersebut telah cukup untuk seluruh anggota keluarga yang ia niatkan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Jika sekalipun orang tersebut tidak berniat apa-apa kecuali hanya untuk diri dan keluarga, maka yang tercakup dalam kata “keluarga” adalah seluruh orang yang tercakup dalam lafal ini, baik dari tinjauan etimologi ataupun makna yang biasa dipahami oleh lingkungan setempat (urf).

Secara urf sebuah keluarga menyangkut isteri, anak dan kerabat yang dinafkahi. Namun secara bahasa, keluarga berarti seluruh kerabat baik keturunan orang tersebut, keturunan bapaknya, keturunan kakeknya dan juga keturunan buyutnya.
Sepertujuh onta atau sapi bisa menggantikan nilai qurban seekor kambing. Sehingga sepertujuh onta atau sapi telah cukup memenuhi qurban sejumlah orang yang bisa tercukupi dengan seekor kambing.
(Pekanbaru, Oktober 2012)


Tidak ada komentar: