Masih adakah diantara kita yang menghabiskan waktu, tenaga
dan pikiran untuk mengejar kesenangan di dunia dengan melupakan kehidupan
diakhirat kelak? Alangkah meruginya ia. Sebab, kesenangan di dunia sangatlah
terbatas baik waktu maupun nilainya. Sementara kesenangan di akhirat, merupakan
kesenangan yang hakiki.
Memang, tidaklah mudah untuk mendapatkan kesenangan di
akhirat itu. Banyak tantangan dan godaannya. Disamping berusaha
sungguh-sungguh, juga penting artinya selalu memohon kepada Allah Ta’ala.
Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
menggambarkan tentang kesenangan di surga, seyogianya dapat menjadi motivasi
diri.
Sesungguhnya, penghuni
surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan. Mereka dan
pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan diatas
dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang
mereka inginkan. “Salam” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
(QS. Yaasin 36: 55-58)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i
menjelaskan, bahwa Allah Ta’ala memberitahukan ikhwal penghuni surga,
bahwasanya pada hari kiamat, setelah berpindah dari pelataran Mahsyar, mereka
singgah di taman-taman surga dan “bersenang-senang dalam kesibukan “ menikmati aneka kenikmatan abadi dan
kemenangan yang besar. “Mereka dan
pasangan-pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh”, dari pepohonan, “bertelekan diatas dipan-dipan”.
Al-ara’ik berarti tempat yang didekorasi dengan kain dan hiasan sejenisnya.
Biasanya dipakai untuk perhelatan pengantin.
Firman Allah Ta’ala, “Di
surga itu mereka memperoleh buah-buahan”, dari segala jenis, “ dan memperoleh apa yang mereka inginkan”,
dari segala kelezatan. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Usamah bin Zaid,
dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ Adakah orang yang
ingin bersegera ke surga? Sesungguhnya, tak pernah terbetik dalam hati. Demi
Tuhan Ka’bah, seluruh bagian surga itu merupakan cahaya yang kemilau,
bunga-bunganya tumbuh subur, istananya kokoh, sungainya mengalir, buahnya
masak-masak, isteri yang baik lagi cantik, perhiasannya
banyak, tempat kediamannya abadi di negeri kedamaian, buahnya hijau, baik,
nikmat dan berada di tempat tinggi nan elok”. Para sahabat berkata, “ Wahai
Rasulullah. Kamilah yang segera masuk kedalamnya”. Beliau bersabda, “Katakanlah, Insya Allah”. Merekapun
kemudian berkata, “Insya Allah”.
Firman Allah Ta’ala, “Salam”
sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang”. Ibnu Abbas r.a
berkata, “ Allah mengucapkan demikian karena Allah Ta’ala sendiri Maha
Menyelamatkan penduduk surga”. Ulama lain menafsirkan, “ Allah Ta’ala memberi
mereka ucapan selamat dengan kata “salam”.(Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir 3, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar