Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Oktober 10, 2013

Kondisi Manusia Di Dunia


Kehidupan manusia itu akan mengalami perubahan sesuai usia. Perubahan ini, akan terlihat atau dirasakan bagi yang berumur panjang. Perlu benar-benar disadari, bahwa kematian dapat datang kapan saja. Kita tidak pernah tahu kapan datangnya.
Usia panjang tidak dapat diartikan dapat menikmati kehidupan ini seperti yang kita inginkan. Akan ada perubahan kondisi. Perubahan-perubahan itu, hendaknya menjadi pengajaran bagi kita bahwa kehidupan di dunia hanya sementara. Tiba waktunya, akan ada perubahan dan sirna. Masihkah kita akan terus melakukan segala cara untuk kesenangan sesaat?
“Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya, niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkan? (QS. Yaasin 36: 68)

Penjelasan ayat ini di dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menyatakan, Allah Ta’ala menceritakan ikhwal manusia, bahwa manakala usianya telah lanjut, dia di kembalikan kepada kelemahan setelah sebelumnya kuat; kepada ketidak-berdayaan setelah gesit. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“ Allah, Dia lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia lah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.(ar-Ruum 54). Allah Azza wa Jalla berfirman, “Dan diantara kamu ada yang dikembalikan  kepada usia yang paling lemah, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya”.(an-Nahl: 70).
Maksud ayat diatas – dan Allah lebih mengetahuinya – ialah hendak memberitahukan bahwa dunia ini merupakan negeri yang sirna dan tempat peralihan, bukan tempat menetap untuk selamanya. Karena itu, Dia berfirman, “Maka apakah mereka tidak memikirkan” dengan akalnya ihwal awal penciptaan mereka kemudian menjadikannya ke usia dewasa kemudian ke usia tua agar mereka mengetahui bahwa mereka diciptakan untuk menuju negeri lain yang tidak akan sirna, beralih, dan berpindah darinya, yaitu negeri akhirat.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, September 2013.

Tidak ada komentar: