Besar sekali penyesalan orang-orang kafir pada hari kiamat
nanti. Oleh sebab itu, kita sudah sepatutnya benar-benar bersyukur kepada Allah
Ta’ala atas karunia-Nya berupa iman. Iman ini perlu kita pelihara
sungguh-sungguh agar terhindar dari penyesalan akibat kekafiran. Mempelajari
dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam merupakan upaya untuk memelihara keimanan tersebut.
Al-Qur’an telah dengan jelas memberikan gambaran tentang
penyesalan orang-orang kafir pada hari kiamat nanti.
Sesungguhnya, merugilah
orang-orang yang mendustakan perjumpaannya dengan Allah sehingga apabila kiamat
datang kepada mereka secara mendadak, maka mereka berkata, “ Alangkah besarnya
penyesalan kami atas kelalaian kami tentang kiamat itu! Sambil mereka memikul
dosa-dosa diatas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul
itu. Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan, sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka, tidakkah kamu memahaminya?.( QS. Al-An’aam 6: 31-32)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i
menjelaskan, bahwa Allah Ta’ala memberitahukan kerugian orang-orang yang
mendustakan perjumpaan dengan Allah, kehampaannya tatkala mereka dikagetkan
oleh kiamat, dan penyesalannya karena tidak memiliki amal baik, bahkan hanya
ada amal buruk. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman, “sehingga apabila kiamat datang kepada mereka secara mendadak, maka
mereka berkata, “ Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentang
kiamat itu!” yaitu karena teledor telah melakukan aneka perbuatan yang
menimbulkan kemurkaan Allah ketika di dunia, “Sedang mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah
buruk apa yang mereka pikul itu”.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abu Marzuq, “ Tatkala orang kafir atau orang jahat keluar
dari kuburnya, dia bertemu dengan sebuah sosok yang paling buruk dan bau yang
paling busuk. Orang kafir bertanya, “ Siapa kamu? Sosok itu menjawab,’ Apakah
kamu tidak mengenal saya? Si kafir menjawab, ‘ Demi Allah, saya tidak
mengenalmu karena Allah memburukkan wajahmu dan membusukkan baumu’. Sosok itu
menjawab,’ Aku adalah amalmu yang buruk itu. Demikianlah, dahulu ketika di
dunia aku merupakan amal yang buruk dan busuk. Selama kamu menunggangiku ketika
di dunia, selama itu pula aku menempel denganmu”. Itulah maksud firman
Allah, “ Sedang mereka memikul dosa-dosa
diatas punggungnya”.
Firman Allah Ta’ala,”
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka”,
yaitu didominasi oleh main-main dan senda gurau.” Dan, sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka, tidakkah kamu memahaminya?.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir II, Muhammad
Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar