Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, November 10, 2013

Ancaman Bagi Orang Yang Menyakiti Allah Dan Rasul-Nya


Berhati-hatilah di dalam mensikapi perkembangan masa. Jangan sampai kita mencaci masa. Karena, mencaci masa itu sama dengan mencaci Allah. Tentu sangat tidak pantas hal itu dilakukan. Allah Ta’ala telah memberi banyak karunia kepada kita, termasuk hari-hari yang kita lalui.
Azab yang akan diterima oleh orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya sangat menyakitkan. Allah akan melaknat dan menghinakannya.
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya didunia dan di akhirat serta menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (QS. Al Ahzaab 33: 57)

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i  menjelaskan, bahwa Allah Ta’ala berfirman dengan nada mengancam kepada orang yang menyakiti-Nya dengan cara menyalahi perintah-perintah-Nya, melanggar larangan-Nya, dan kekukuhannya dalam kedua perbuatan tersebut; menyakiti Rasulullah dengan mencela dan menghina, na’udzubillah. Sehubungan dengan firman Allah Ta’ala,” Sesungguhnya, orang-orang yang menyakiti Allah dan rasul-Nya.” Ikrimah berkata, “ Ayat ini diturunkan berkenaan dengan para pelukis”.
Dalam shahihain, dikatakan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, “ Anak Adam telah menyakiti-Ku. Dia mencaci masa padahal  Aku lah pencipta masa. Aku mengganti malam dengan siang pada masa itu”.
Maksud hadis ini ialah karena kaum jahiliah suka mengatakan, “ Alangkah meruginya masa. Dia telah berbuat  anu dan anu kepada kita”. Mereka menyandarkan perbuatan-perbuatan Allah kepada masa, lalu mencacinya. Sesungguhnya, yang menciptakan semua itu adalah Allah Azza wa Jalla. Kemudian, perbuatan demikian dilarang. Demikianlah menurut penjelasan imam Syafi’i, Abu Ubaidah, dan selainnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa ayat tersebut duturunkan berkenaan dengan orang-orang yang mencela Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena beliau menikahi Shafiyah binti Huyay bin Akhthab. Yang jelas, ayat ini bersifat umum. Ia meliputi semua orang yang manyakiti Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sesuatu. Barangsiapa yang menyakiti beliau, berarti menyakiti Allah, sebagaimana barangsiapa yang menaati beliau, berarti menaati Allah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin al-Mughafil al-Muzani, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Berhati-hatilah terhadap para sahabatku. Janganlah kamu menjadikan mereka sebagai sasaran (hinaan) sepeninggalku. Barangsiapa yang membenci mereka, maka dengan murkaku aku memurkai orang-orang itu. Barangsiapa yang menyakiti mereka, berarti dia menyakitiku. Barangsiapa yang menyakitiku, berarti dia menyakiti Allah, nyaris Dia menyiksanya.” (HR. Ahmad)
Hadits inipun diriwayatkan oleh Tirmidzi.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, September 2013

Tidak ada komentar: