Dalam tafsirnya, Imam Abu Muhammad Abdurrahman bin Abi Hatim
rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya dari Utsman bin Affan, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya
tentang bismillahirrahmanirrahim, maka
beliau menjawab:” Ia merupakan salah satu
nama Allah. Jarak antara Dia dan Nama Yang Agung ini seperti jarak antara
bagian hitam dan bagian putih pada mata, karena demikian dekatnya”.
Waki’ meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Ma’ud, dia
berkata, “Barangsiapa yang ingin diselamatkan dari Zabaniyah yang berjumlah 19
itu, bacalah bismillahirrahmanirrahim, niscaya
Allah akan menjadikan setiap huruf nya sebagai benteng bagi si pembaca dari
setiap Zabaniyah”. Keterangan itu diceritakan pula oleh Ibnu Athiyah dan
al-Qurthubi. Kemudian Ibnu Athiyah menunjang dan menguatkan keterangan itu
dengan hadits,” Sesungguhnya aku melihat sebanyak 33 malaikat yang membuat
mereka tergersa-gesa karena ucapan seseorang,” Tuhan kami, bagi Engkaulah
segala puji sebagai pujian yang banyak, baik dan mengandung berkah”, karena
kalimat itu berjumlah 33 huruf.
Dari hadits Bisyir bin Imarah, dari Adh Dhahak, dari Ibnu
Abbas, dia berkata, “ Sesungguhnya perkara yang bertama kali diturunkan Jibril
kepada Muhammad ialah ucapannya, “ Hai Muhammad, katakanlah, aku berlindung
kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk.
Kemudian Jibril berkata, katakanlah bismillahhirrahmanirrahim”.
An-Nasa’i meriwayatkan dalam al-Yaumu wal-Lailah dan Ibnu Mardawih
dalam tafsirnya, dari hadits Khalid al-Hadza’, dari al-Hujaimi, dari Abu Malih
bin Usamah bin Umair, dari ayahnya, dia berkata,” Aku membonceng pada kendaraan
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena terjatuh. Aku berkata, “Setan
celaka.” Maka beliau bersabda,” Jangan berkata demikian karena setan akan
membesar hingga sebesar rumah, tetapi katakanlah ‘bismillah’ karena ia akan
mengecil seperti lalat.” Hal itu karena pengaruh dari berkah basmalah.
Disunnahkan membaca basmalah ketika masuk WC, memulai wudhu’,
makan, dan menyembelih. Khusus untuk menyembelih, sebagian ulama mewajibkannya.
Disunnahkan pula ketika hendak berjimak karena ada keterangan dalam sahihain
dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah Shallalhu ‘alaihi wa sallam bersabda:”
Apabila kamu hendak
mencampuri isterimu, maka katakanlah,” Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkanlah
kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada
kami”. Jika Allah menakdirkan anak melalui hubungan keduanya, maka anak itu
tidak akan diganggu setan selamanya. (HR. Bukhari-Muslim)
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad
Nasib Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar