Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, November 24, 2013

Pengaruh Makanan Terhadap Do'a Dan Ibadah

Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS. Al-Baqarah 2: 172)
Berdo’a merupakan kebutuhan kita. Sebab, sebagai manusia biasa kita memiliki banyak kelemahan. Sementara tantangan, cobaan dan ujian didalam menjalani kehidupan ini selalu saja ada. Hanya Allah-lah tempat kita memohon pertolongan dan perlindungan. Karenanya, kita selalu berdo’a.

Tentu saja, kita berharap agar setiap do’a dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Untuk itu, berbagai hal yang berhubungan dengan dikabulkan atau ditolaknya do’a patut kita ketahui. Hal-hal yang berhubungan dengan diterimanya do’a kita upayakan melaksanakannya. Sebaliknya, hal-hal yang menyebabkan tertolaknya do’a, kita hindari.
Salah satu penyebab diterima atau ditolaknya do’a adalah makanan. Didalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, bahwa Allah menyuruh hamba-hamba-Nya yang beriman memakan yang baik-baik dari rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka. Oleh karena itu, hendaklah mereka bersyukur kepada-Nya jika mereka mengaku sebagai hamba-Nya.
Memakan makanan halal merupakan sarana untuk diterimanya do’a dan ibadah. Sebagaimana makanan haram dapat menghambat diterimanya do’a dan ibadah. Hal ini dikemukakan dalam hadits yang diriwayatkan  dari Ahmad bin Hambal dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :” Hai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan Dia hanya menerima yang baik-baik. Dan, sesungguhnya Allah menyuruh kaum mukmin dengan suruhan yang disampaikan kepada para rasul , yaitu ‘Hai para Rasul, makanlah makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui terhadap apa ang kamu kerjakan.” Dan Dia berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik Yang Kami anugerahkan kepadamu”.
Kemudian Rasulullah menceritakan seseorang yang bepergian jauh. Dia sangat dekil dan berdebu, lalu mengangkat kedua tangannya kelangit dan berkata :” Ya Rabbi, ya Rabbi”, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan memberi makanan kepada orang lain pun dengan makanan yang haram. Maka bagaimana mungkin do’anya itu akan dikabulkan?” Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam shahih-nya dan oleh Tirmidzi dari hadits Fudhail bin Marzuk. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Nopember 2013

Tidak ada komentar: