Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Desember 12, 2013

Beramal Untuk Dunia Dan Beramal Untuk Akhirat


Beramallah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selama-lamanya dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok.
Mengenai ungkapan diatas, saya kutipkan penjelasan Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam buku Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’. Menurut Al-Albani, sekalipun riwayat diatas sangat masyhur dan hampir setiap orang mengutipnya, tetapi sanadnya tidak ada yang marfu’. Bahkan Syekh Abdul karim al-Amri tidak mencantumkannya dalam kitabnya al-Jaddul-Hatsits fi Bayani ma laysa bi Hadits.

Namun, kata Al-Albani,  saya telah mendapatkan sumbernya dengan sanad yang mauquf (pada sahabat) yaitu diriwayatkan oleh Ibnu Qutaibah dalam kitab Gharibul-Hadits I/46, dengan matan “Ihrits lidunyaaka.....” dan seterusnya. Juga saya dapatkan dalam riwayat Ibnu Mubarak pada kitab az-Zuhud II/28 dengan sanad lain yang juga mauquf dan munqathi’ (tidak bersambung).
Ringkasnya, riwayat hadits tersebut dha’if karena adanya dua penyakit dalam sanadnya. Pertama, majhulnya (asingnya) maula (budak/pengikut) Umar bin Abdul Aziz sebagai salah satu perawi sanadnya. Kedua, dha’ifnya pencatat bagi Laits yang bernama Abdullah bin Shaleh, yang juga merupakan perawi sanad dalam riwayat ini. (Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’, Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Pekanbaru, Desember 2013

Tidak ada komentar: