Ajaran agama Islam sangat menganjurkan umatnya untuk
senantiasa menafkahkan harta dijalan Allah. Allah berjanji akan memberikan
balasan pahala yang sangat banyak. Semangat berinfak dijalan Allah itu, telah
dibuktikan oleh orang-orang terdahulu. Salah satu diantaranya adalah Abu Dahdah
dan keluarga. Kita sepatutnya mengikuti perilaku terpuji ini.
Dan siapakah yang mau
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan
(balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.
(QS. Al-Hadiid 57: 10)
Didalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan tentang
firman Allah “Dan siapakah yang mau
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,” yaitu dengan berinfak di jalan
Allah dengan niat yang ikhlas dan keyakinan yang benar, termasuklah dia kedalam
keumuman ayat ini.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud
berkata, “ Ketika turun ayat, Dan
siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, Abu Dahdah al-Anshari
mengatakan, ‘ Ya Rasulullah, Allah menginginkan pinjaman dari kami? Rasululllah
menjawab, ‘Betul, hai Abu Dahdah’. Dia kemudian berkata, ‘ Perlihatkan kepadaku
tanganmu, ya Rasulullah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengulurkan tangan kepadanya. Abu Dahdah pun berkata, ‘ Sesungguhnya aku telah
meminjamkan kebunku kepada Tuhanku’. Ketika itu kebun yang menjadi miliknya itu
memiliki 600 pohon kurma sedangkan Ummu Dahdah dan keluarganya berada disana.
Kemudian Abu Dahdah datang dan menyeru, ‘Hai Ummu Dahdah’.
Dijawab ‘ya’. Katanya lagi, ‘Keluarlah kamu dari sana karena aku telah
meminjamkannya kepada Tuhanku’. Dalam riwayat lain dikatakan Ummu Dahdah
berkata,’ Kalau begitu perniagaanmu ini akan beruntung, hai Abu Dahdah’. Dan ia
segera memindahkan barang-barang dan anak-anak kecilnya dari sana. Dan
Rasulullah mengatakan:
“Betapa banyaknya
tandan anggur dan wangi-wangian yang disediakan untuk Abu Dahdah didalam surga. Didalam riwayat yang lain, ‘Betapa banyaknya pohon kurma yang rindang
ditaburi permata dan mutiara yang disediakan untuk Abu Dahdah didalam surga.(Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar