Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Januari 23, 2014

Allah Mengabulkan Do'a


Berdo’a adalah kebutuhan manusia. Sebab, manusia lah yang membutuhkan Allah. Manusia mempunyai banyak sekali keperluan dan keinginan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Tanpa pertolongan dan perlindungan Allah Ta’ala, maka kita tidak mungkin dapat menjalani kehidupan ini dengan baik.
Kita sangat berharap, agar do’a dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Untuk itu, sudah sepatutnya kita memahami tatacara berdo’a sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan Apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah 2: 186)

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsit Jilid 1 menjelaskan, dalam penjelasan Allah Ta’ala yang memotivasi untuk berdo’a ini diselipkan diantara hukum-hukum puasa sebagai petunjuk agar bersungguh-sungguh dalam berdo’a setelah menyelesaikan jumlah hari dalam sebulan, bahkan pada setiap kali berbuka, sebagaimana hal itu diriwayatkan oleh Abu Daud at-Thayalisi dalam musnadnya dari Abdullah bin Umar, dia berkata:” Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ketika orang yang berpuasa berbuka maka dia memiliki do’a yang diijabahi (di kabulkan). (HR. Abu Daud)
Ibnu Abi Hatim berkata dengan sanadnya dari Muawiyah bin Haidah al-Qusyairi, “Seorang Badui bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kita itu dekat sehingga kami dapat bermunajat kepada-Nya ataukah jauh hingga Dia perlu kami seru? Nabi diam sejenak, kemudian turunlah ayat, “Dan Apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia memohon kepada-Ku.”
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari, dia berkata “ Kami tengah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perang. Tidaklah kami mendaki tanjakan, menaiki bukit, dan menuruni lembah melainkan kami bertakbir dengan suara lantang”. Abu Musa berkata,” Maka Rasulullah mendekati kami , kemudian bersabda,” Wahai manusia, kasihanilah dirimu. Sesungguhnya kamu tidak berdoa kepada yang tuli atau gaib, kamu berdoa kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Sesungguhnya Zat yang kamu seru adalah lebih dekat kepadamu daripada dekatnya kamu keleher kendaraannya. Hai Abdullah bin Qais, maukah kuajari kamu sebuah kalimat dari perbendaharaan surga? Yaitu ‘tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.” Hadits itu dikemukakan dalam shahihain dan oleh sekelompok ulama hadits lainnya. Malik meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Doa seseorang di antara kamu akan dikabulkan selama dia tidak meminta untuk dipercepat dengan mengatakan, “Aku sudah bertdo’a, namun do’aku tidak dikabulkan”. (HR. Malik)
Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdillah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat,’ Apabila hamba-hamba Ku bertanya tentang Aku kepada mu, maka sesungguhnya Aku adalah dekat; Aku memenuhi permohonan orang yang berdo’a jika dia memohon kepada Ku.’ Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Ya Allah, Engkau menyuruh berdo’a dan untuk menyerahkan pemenuhan do’a kepada-Mu. Ya Allah, aku memenuhi seruan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah tunggal, Esa, tempat bergantung, tidak melahirkan, tidak dilahirkan, dan tidak ada satu perkarapun yang sepadan dengan-Mu. Aku bersaksi bahwa janji-Mu itu hak. Aku bersaksi bahwa pertemuan dengan-Mu itu hak, surga itu hak, neraka juga hak, dan kiamat pasti datang serta tak dibimbangkan , dan Engkau pun akan membangkitkan makhluk dari kubur”.
Sementara itu, al-Hafizh Abu Bakar al-Bazar meriwayatkan dari Anas, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
Allah Ta’ala berfirman:” Wahai anak Adam, satu untuk mu, satu untuk Ku, dan satu antara Aku dan kamu. Satu untuk Ku ialah hendaklah kamu menyembah-Ku dan tidak menyekutukan-Ku dengan apapun. Yang satu untuk mu ialah apapun yang kamu amalkan akan Aku tepati. Dan yang satu antara Aku dan kamu  ialah, kamu yang berdo’a dan Aku yang mengabulkannya. (HR. Al-Bazar)
Dalam musnad Imam Ahmad, Sunan Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah dikatakan dari Abu Hurairah bahwa dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ada tiga orang yang do’a nya tidak akan ditolak; penguasa yang adil, orang yang berpuasa hingga dia berbuka dan permohonan orang yang dizalimi. Allah akan menaikkan do’a itu pada hari kiamat tanpa penghalang dan akan dibukakan pintu-pintu langit bagi do’a itu serta Dia berfirman, “ Demi kemuliaan Ku, sesungguhnya Aku akan menolongmu walaupun setelah waktunya berakhir. (HR. Ahmad)(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsit Jilid 1, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Januari 2014.

Tidak ada komentar: