Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Januari 12, 2014

Azab Bagi Orang-Orang Yang Membantah Ayat-Ayat Allah

Nikmat yang paling penting dan paling layak untuk kita syukuri adalah nikman iman. Sebab, dengan nikmat iman yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala, kita berpeluang terhindar dari azab di akhirat nanti. Untuk orang-orang kafir telah disediakan Allah Ta’ala azab yang sangat menyakitkan. Bersyukurlah kita yang telah diberi Allah hidayah untuk memeluk agama Islam sampai kepenghujung umur. Berusahalah sungguh-sungguh memelihara keimanan tersebut.
Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan? (Yaitu) orang-orang yang mendustakan  Al-Kitab dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah kami utus. Kelak mereka akan mengetahui ketika belenggu dan rantai dipasang dileher mereka, seraya mereka diseret, kedalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api, kemudian dikatakan kepada mereka, “ Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan selain Allah?” mereka menjawab, “ Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu”. Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria dimuka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria. “Masuklah kamu kepintu-pintu neraka jahannam dan kamu kekal didalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong. (QS. Al-Mu’min 40: 69-76)

Mengenai ayat-ayat ini, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, apakah kamu tidak merasa heran hai Muhammad terhadap orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan membantah kebenaran dengan kebatilan, bagaimana mereka menyimpangkan akal pikiran mereka dari kebenaran menuju kebatilan. Mereka adalah “orang-orang yang mendustakan  Al-Kitab dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah kami utus” berupa petunjuk dan penjelasan. “Kelak mereka akan mengetahui”. Ayat ini merupakan kecaman dan ancaman dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya, “Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan”(Al-Mursalaat : 19) “ Ketika belenggu dan rantai dipasang dileher mereka,”  yaitu rantai yang disambungkan dengan belenggu ditangan-tangan malaikat Zabaniyah. Mereka diseret diatas wajah-wajah mereka. Sesekali ke neraka Hamim dan sesekali ke neraka Jahim. Itulah sebabnya selanjutnya Allah SWT berfirman “seraya mereka diseret, kedalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api”. Ayat ini seperti firman-Nya “ Inilah neraka jahannam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa. Mereka berkeliling diantaranya dan antara air yang mendidih yang memuncak panasnya”.(ar-Rahman: 43-44)
Kemudian dikatakan kepada mereka, “ Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan selain Allah?”  Yakni manakah saingan-saingan yang dahulu kalian sembah selain Allah? Apakah hari ini mereka menolong kalian? Mereka menjawab, “ Mereka telah hilang lenyap dari kami”. Yakni, mereka telah pergi, dan tidak mampu memberikan manfaat apa-apa bagi kami, “bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu”. Mereka tidak mau mengakui peribadatan  mereka terhadap sembahan-sembahan mereka itu. Hal ini sebagaimana firman-Nya “ Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan ‘ Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah” (al-An’aam: 23). Itulah sebabnya dalam ayat selanjutnya Allah SWT berfirman,” Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir”. Lalu Allah berfirman, “Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria dimuka bumi dengan tidak benar dan kamu selalu bersuka ria”. Yaitu, para malaikat berkata kepada mereka, “inilah yang kamu terima, sebagai balasan atas suka ria mu di dunia dengan batil, dan balasan suka ria , kejahatan dan nikmat yang telah kamu salah gunakan. “Masuklah kamu kepintu-pintu neraka Jahannam dan kamu kekal didalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong”. Yakni, alangkah buruknya tempat tinggal dan tempat istirahat yang didalamnya terdapat kehinaan dan azab yang keras bagi orang-orang yang menyombongkan diri dari ayat-ayat Allah, tidak mau mengikuti dalil-dalil dan hujjah-hujjahnya. Wallahu a’lam. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)

Tidak ada komentar: