Sebuah nikmat besar dan sangat penting telah diberikan Allah
kepada kita yaitu iman. Bersyukurlah bila nikmat itu ada didalam diri. Iman itu
perkataan, perbuatan dan keyakinan yang bisa bertambah dengan ketaatan dan
berkurang dengan kemaksiatan. Teruslah berusaha meningkatkan keimanan dengan
meningkatkan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Dengan demikian, mudah-mudahan kita terhindar dari azab yang
sangat pedih yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
Dan (ingatlah) ketika
mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata
kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Sesungguhnya kami adalah
pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebagian azab
api neraka?”. Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab,” Sesungguhnya kita
semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan
keputusan antara hamba-hamba. Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata
kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam,”Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia
meringankan azab dari kami barang sehari.” Penjaga Jahannam berkata,” Dan
apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?
Mereka menjawab,” Benar, sudah datang”. Penjaga-penjaga Jahannam
berkata,”Berdoalah kamu.” Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia. (QS.
Al-Mu’min 40: 47-50)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4, menjelaskan bahwa Allah
SWT memberitahukan tentang perdebatan
penduduk neraka didalam neraka dan perbantahan mereka. Fir’aun dan kaumnya
termasuk diantara mereka yang melakukan itu. Maka berkatalah orang-orang yang
lemah, yaitu para pengikut, kepada orang-orang yang menyombongkan diri, yaitu
para pemimpin, tuan-tuan, dan para pembesar,”Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu
menghindarkan dari kami sebagian azab api neraka?, yakni kami mengikuti
kalian di dalam kekufuran. Yakni, sebagian siksa kami yang dapat kalian
tanggung. Orang-orang yang menyombongkan
diri menjawab,” Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka”. Yakni,
cukuplah siksaan yang sedang kami tanggung ini,” karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara
hamba-hamba.” Yakni, Allah telah membagi siksa diantara kita, sesuai dengan
yang berhak diterima oleh masing-masing dari kita. “Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga
neraka Jahannam,”Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari
kami barang sehari.” Permohonan ini disampaikan saat mereka mengetahui
bahwa Allah tidak akan memperkenankan permohonan mereka dan tidak memperhatikan
seruan mereka, bahkan Allah SWT mengatakan kepada mereka,”Tinggallah dengan hina didalamnya, dan janganlah kamu berbicara
dengan-Ku”.(Al-Mu’minuun; 108). Mereka memohon kepada para penjaga neraka,
agar memintakan keringanan siksa, walaupun hanya satu hari. Akan tetapi,
permohonan mereka ditolak mentah-mentah.”Dan
apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?
Yakni, bukankah hujjah-hujjah telah dipaparkan kepada kalian melalui para
utusan? Mereka menjawab, “Benar sudah
datang”. Penjaga-penjaga Jahannam berkata,”Berdoa lah kamu”. Yaitu, berdoa lah kalian untuk diri sendiri. Kami
berlepas diri dari kalian semua. Walaupun kalian meminta, sampai kapanpun
kalian tidak akan diperkenankan.” Dan doa
orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka”. Yakni, tidak akan diterima
dan tidak akan diperkenankan. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4, Muhammad
Nasib Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar