Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Februari 09, 2014

Larangan Meminta Bantuan Dan Berkah Kepada Orang Yang Sudah Meninggal

Sesungguhnya banyak diantara penziarah kuburan-kuburan dan makam-makam yang berkata:” Orang-orang musyrik zaman jahiliah menyembah berhala-berhala. Adapun kami tidak mempunyai berhala yang disembah, tetapi kami hanya memiliki makam sebagian syekh (kiyai/tuan guru) dan orang-orang shaleh. Kami tidak beribadah (menyembah) kepada mereka, tetapi kami meminta kepada Allah (dengan perantaraan mereka) agar Dia mengabulkan permohonan kami sebagai tanda penghormatan kepada mereka. Dan ibadah itu berbeda dengan do’a”.
Kepada mereka ini kita katakan: Sesungguhnya meminta bantuan dan berkah kepada orang yang sudah meninggal, pada hakikatnya adalah sama dengan berdo’a, persis seperti orang-orang jahiliah zaman dahulu berdo’a kepada berhala-berhala mereka. Sebenarnya tidak ada perbedaan antara berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik zaman dahulu dengan penghuni kuburan yang disembah oleh manusia sekarang. Karena berhala, kuburan, dan Thaghut, hanya namanya yang berbeda, sedangkan makna dan hakikatnya sama. Semua adalah sebutan bagi setiap sembahan selain Allah, baik manusia hidup atau mati, benda tak bernyawa, hewan dan lainnya.

Tatkala orang-orang musyrik dahulu ditanya tentang sebab, kenapa mereka bertawassul (dengan perantaraan) berhala-berhala dan menyeru mereka, orang-orang musyrik itu menjawab seperti yang diabadikan Allah didalam firman-Nya:
Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya. (QS. Az-Zumar 3)
Artinya: Mereka itu adalah perantara antara kami dengan Allah agar keinginan kami tercapai.
Dari kenyataan diatas, jelaslah bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan antara dakwaan orang-orang jahiliah dahulu dengan klaim para penyembah kubur pada zaman sekarang yang mengatakan mereka menganut agama Islam, karena ujung dari persamaan mereka itu ialah menyekutukan Allah dan menyeru (berdo’a) kepada selain Allah. (Dr. Abdul Karim Al ‘Aqel dalam Buku Benteng Tauhid oleh Sekumpulan Ulama, terbitan Dar Alqassem Saudi Arabia.)
Pekanbaru, Februari 2014
.


Tidak ada komentar: