Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Maret 27, 2014

Agama itu Nasehat Bagi Allah, Rasulullah, Pemimpin Dan Orang Banyak


Dari Tamim Ad-Dariy, katanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Agama itu nasihat, agama itu nasihat, agama itu nasihat.” Tanya kami:” Nasihat bagi siapa ya Rasulullah? Jawab beliau:” Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, bagi para pemimpin kaum muslimin dan bagi orang banyak”. (HR. Muslim)
Sehubungan dengan hadis ini, Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy dalam bukunya “99 Hadis Utama Bukhari, Muslim, Mutafaq Alaihi” menjelaskan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulang kalimat (agama itu nasihat) untuk memberi perhatian akan kedudukannya bagi umat, agar mereka benar-benar mengetahui bahwa agama itu seluruhnya, lahir dan bathin berkisar dalam nasihat, yaitu pelaksanaan lima hak sebagai berikut:

1. Nasihat bagi Allah, yaitu mengakui keesaan-Nya dan kesendirian-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan dalam bentuk yang tak satupun mempersekutukan-Nya dari segi apapun, melaksanakan ibadah kepada-Nya baik lahir maupun batin, kembali menghadap kepada-Nya setiap waktu, mengharapkan tobat dan ampunan-Nya yang langsung. Karena seorang manusia itu pasti memiliki kekurangan dalam melaksanakan kewajibannya kepada Allah Azza wa Jalla, atau berani melakukan sebagian yang diharamkan-Nya. Dengan melakukan tobat dan istghfar yang terus menerus akan tertamballah kekurangannya serta sempurnalah perkataan dan perbuatannya.
2. Nasihat bagi kitab Allah, yaitu memelihara dan memikirkannya, mempelajari lafal-lafal dan maknanya serta bersungguh-sungguh dalam mengamalkannya untuk diri sendiri atau orang lain.
3. Nasihat bagi Rasulullah, yaitu beriman kepadanya dan mencintainya, mendahulukan beliau atas diri sendiri, harta dan anak, mengikuti beliau dalam ajaran pokok agama dan cabang-cabangnya, mendahulukan sabdanya atas perkataan seseorang, berjuang memperoleh petunjuk dari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memberikan pertolongan terhadap agamanya.
4. Nasihat bagi pemimpin kaum muslimin, wakil-wakil mereka dari para tokoh besar, umara dan para hakim serta mereka yang memiliki kekuasaan, baik umum maupun khusus, yaitu dengan mempercayai kekuasaan mereka, taat dan patuh kepada mereka, serta mengajak orang-orang untuk berbuat demikian juga, mencurahkan kemampuannya dalam memberi petunjuk kepada mereka, memgingatkan mereka agar melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk diri dan orang lain, dan mengingatkannya pelaksanaan kewajibannya.
5. Nasihat bagi orang banyak, yaitu mencintai mereka seperti mencintai diri sendiri dan membenci mereka seperti membenci diri sendiri, serta berusaha mewujudkan hal ini sebisa mungkin. Karena orang yang menyukai sesuatu, ia akan berusaha untuk memperolehnya dan berjuang dalam merealisasikan dan menyempurnakannya.*
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menafsirkan nasehat dengan kelima perkara tersebut yang mencakup pelaksanaan hak-hak Allah, hak-hak kitabullah, hak-hak Rasulullah, dan hak segenap muslimin, sesuai dengan derajat dan kondisinya. Kesemua itu dicakup oleh agama dan tak satupun yang tertinggal, serta dicakup oleh kalam jami (hadis) tersebut. (Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy dalam bukunya “99 Hadis Utama Bukhari, Muslim, Mutafaq Alaihi)
*Didalam Syarh An- Nawawi (Shahih Muslim Bi Syarhi An-Nawawi) jilid I,h.238-240, disebutkan bahwa:
a.Nasihat bagi Allah maksudnya adalah beriman kepada-Nya, patuh kepada perintah dan larangan-Nya. Allah SWT sendiri tidak butuh nasehat.
b. Nasihat bagi kitab-Nya yaitu beriman bahwa kitab-Nya itu benar-benar berisi firman Allah SWT, tidak sama dengan ucapan-ucapan makhluk manapun juga. Karena itu diagungkan, dibaca, dipahamkan dan diterima sebagai pedoman hidup dunia akhirat, tanpa koreksi satu huruf pun.
c. Nasihat bagi Rasul maksudnya adalah membenarkan risalah kenabian dan kerasulannya.
d. Nasihat bagi para pemimpin maksudnya adalah membantu mereka menegakkan yang hak (kebenaran), menegor dan mengingatkan mereka dengan cara yang baik dan bijaksana apabila mereka keliru.
e. Sedang nasihat bagi orang banyak maksudnya adalah berupaya mencerdaskan mereka untuk kemaslahatan  di dunia dan di akhirat.(Pen)
Pekanbaru, Mater 2014.

Tidak ada komentar: