Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Maret 16, 2014

Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Kemampuan


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya...(QS. Al-baqarah 2: 286)
Didalam Ringkasan tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Firman Allah Ta’ala :” Allah tidak membebani seseorang melainkan melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Maksudnya, Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya. Firman Allah Ta’ala:” Ia mendapat pahala dari (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”. Itulah konsekwensi dari taklif. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar- Rifa’i).

Apapun kondisi yang kita hadapi, kita memang perlu menyandarkan diri kepada Allah Ta’ala. Terlebih lagi ketika menghadapi kondisi yang tidak diinginkan. Ketika ditimpa sakit misalnya. Yakin akan kasih sayang Allah dan berharap kepada pertolongan-Nya merupakan sikap terpuji dan patut dimiliki.
Ada sebuah kisah yang dapat kita jadikan renungan ketika menghadapi kondisi ketidak nyamanan. Kisah ini dimuat dalam buku kecil “ Syukur Pengundang Nikmat”. Dikisahkan, seorang pemuda sakit amat parah dan menurut analisa dokter tipis harapan untuk sembuh, dan menurut dokter pula bahwa sakit yang dirasa adalah luar biasa nyerinya. Namun, sang pemuda ini tampak sangat tabah dan tegar. Ketika dokter bertanya mengapa tidak pernah berkeluh kesah, maka pemuda ini menjawab:” Untuk apa saya menceritakan rasa sakit yang saya derita kepada orang lain, semua ini hanya akan membuat orang lain menjadi sedih dan turut menderita dan tidak menyelesaikan apapun. Biarlah Alloh berbuat sesuka-Nya terhadap diri ini, bukankah yang menciptakan, merancang, menyusun, dan mengurus tubuh ini di setiap saat hanyalah Dia. Dia pula yang menciptakan rasa sakit dan Dia sangat tahu batas kemampuan saya menanggung semua ini, saya yakin Alloh tidak akan pernah salah dalam mengukur segala ketetapan-Nya. Mungkin orang lain bisa terangkat mulia disisi-Nya dengan banyak amal kebajikan yang bermanfaat bagi umat, namun bagi saya semoga kerelaan hati dan kesabaran dapat menjadi bekal agar dapat berjumpa dengan-Nya kelak”. (Syukur Pengundang Nikmat, K.H. Abdullah Gymnastiar)
Pekanbaru, Maret 2014

Tidak ada komentar: