Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari
(kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya...(QS. Al-baqarah 2: 286)
Didalam Ringkasan tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Firman Allah
Ta’ala :” Allah tidak membebani seseorang melainkan melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”. Maksudnya, Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya.
Firman Allah Ta’ala:” Ia mendapat pahala dari (kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”. Itulah konsekwensi
dari taklif. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar- Rifa’i).
Apapun kondisi yang kita hadapi, kita memang perlu
menyandarkan diri kepada Allah Ta’ala. Terlebih lagi ketika menghadapi kondisi
yang tidak diinginkan. Ketika ditimpa sakit misalnya. Yakin akan kasih sayang
Allah dan berharap kepada pertolongan-Nya merupakan sikap terpuji dan patut
dimiliki.
Ada sebuah kisah yang dapat kita jadikan renungan ketika
menghadapi kondisi ketidak nyamanan. Kisah ini dimuat dalam buku kecil “ Syukur
Pengundang Nikmat”. Dikisahkan, seorang pemuda sakit amat parah dan menurut
analisa dokter tipis harapan untuk sembuh, dan menurut dokter pula bahwa sakit
yang dirasa adalah luar biasa nyerinya. Namun, sang pemuda ini tampak sangat
tabah dan tegar. Ketika dokter bertanya mengapa tidak pernah berkeluh kesah,
maka pemuda ini menjawab:” Untuk apa saya menceritakan rasa sakit yang saya
derita kepada orang lain, semua ini hanya akan membuat orang lain menjadi sedih
dan turut menderita dan tidak menyelesaikan apapun. Biarlah Alloh berbuat
sesuka-Nya terhadap diri ini, bukankah yang menciptakan, merancang, menyusun,
dan mengurus tubuh ini di setiap saat hanyalah Dia. Dia pula yang menciptakan
rasa sakit dan Dia sangat tahu batas kemampuan saya menanggung semua ini, saya
yakin Alloh tidak akan pernah salah dalam mengukur segala ketetapan-Nya.
Mungkin orang lain bisa terangkat mulia disisi-Nya dengan banyak amal kebajikan
yang bermanfaat bagi umat, namun bagi saya semoga kerelaan hati dan kesabaran
dapat menjadi bekal agar dapat berjumpa dengan-Nya kelak”. (Syukur Pengundang
Nikmat, K.H. Abdullah Gymnastiar)
Pekanbaru, Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar