Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, dalam buku Aqidah Shohihah versus Aqidah
Bathilah menegaskan, sebagaimana dimaklumi oleh ummat Islam, berdasarkan
dalil-dalil syar’iyah dari Al-Qur’an dan as Sunnah, bahwa setiap amal serta
ucapan dipandang benar dan dapat diterima, hanya bila berdasarkan aqidah yang
benar. Maka jika aqidah itu tidak benar, dengan sendirinya setiap tindakan
maupun ucapan yang bersumber dari aqidah tadi adalah tidak sah atau batal.
Allah berfirman:
“...Barangsiapa yang mengingkari keimanan, maka batallah
amalnya, dan ia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti”. (Al Maidah
5)
Dan telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan (nabi-nabi) yang
sebelum kamu, jika kamu mempersekutukan Allah, pasti hapuslah amal perbuatanmu,
dan kamu pasti tergolong orang-orang yang merugi”. (Az Zumar 65)
Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya Al Amin (Shallallahu ‘alaihi
wa sallam) telah memberikan petunjuk, bahwa aqidah yang benar itu meliputi:
iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada Kitab-kitab, iman kepada
para rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qodar baik dan buruk. Keenam
prinsip keimanan itulah sumber aqidah yang benar. Dengan keenam prinsip
keimanan itu pula Allah menurunkan kitab-kitab-Nya yang mulia dan mengutus
rasul-Nya. Cabang dari prinsip-prinsip ini diantaranya adalah keimanan pada
hal-hal ghaib.
Dalil yang mendasari prinsip-prinsip itu tertera dalam banyak
ayat-ayat Al-Qur’an. Diantaranya adalah:
Bukanlah kebaikan jika kamu sekalian menghadapkan
wajah-wajahmu ke timur dan ke barat, namun kebaikan itu adalah barangsiapa yang
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab-Nya, dan para nabi...(Al
Baqarah 177)
Rasul telah beriman terhadap apa yang telah diturunkan oleh
Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat, kitab-kitab, dan rasul-rasul-Nya. Kami tidak membeda-bedakan satu
diantara mereka... (Al Baqarah 285)
Wahai orang-orang yang beriman, percayalah kamu sekalian
kepada Allah, rasul-Nya, kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya (Muhammad) dan
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang ingkar kepada Allah,
malaikat, kitab-kitab, utusan-utusan-Nya, dan hari akhir, maka sesungguhnya ia
telah sesat sejauh-jauhnya.( An Nisaa’ 136)
Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa Allah itu Maha Mengetahui
apa-apa yang ada dilangit dan bumi. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat
dalam kitab (Lauh Mahfush), dan hal itu mudah bagi Allah.(Al Hajj 70). (Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar