Bulan Ramadhan selalu datang setiap tahun. Didalamnya ada
kewajiban berpuasa bagi orang beriman. Menjadikan puasa Ramadhan hanya sebagai
sebuah rutinitas tahunan, bukanlah sikap yang baik. Kita ingin, ada peningkatan
nilai.
Upaya peningkatan nilai itu, ialah melaksanakan ibadah selalu
bersandar kepada Al-Qur’an dan sunnah. Dalam menggunakan hadits sebagai dalil,
kita sepatutnya berhati-hati. Banyak sekali hadits maudhu’ (palsu) dan hadits yang dha’if (lemah). Begitu juga dengan ibadah
puasa. Ada hadits yang sudah beredar ditengah masyarakat ternyata merupakan
hadits dha’if. Salah satu diantaranya adalah :
Puasalah kalian, niscaya kalian sehat.
Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albani, hadits ini dha’if.
Al-Iraqi menyatakannya dalam Takhrij al-Ihya’ III/75.
Riwayat ini telah dikeluarkan oleh Thabrani dalam kitab
al-Awsath dan oleh Abu Naim dalam kitab ath-Thib an-Nawawi dari Abu Hurairah
r.a dengan sanad yang dha’if. (Silsilah Hadits Dha’if dan maudhu’ jilid 1,
Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Hadits dha’if lainnya:
Bulan Ramadhan tergantung antara langit dan bumi, tidak
diangkat kehadirat Allah kecuali oleh zakat fitrah.
Ini hadits dha’if. Ibnul Jauzi meriwayatkannya dalam deretan
hadits-hadits yang tidak jelas, seraya mengatakan bahwa dalam sanadnya terdapat
Muhammad bin Ubaid al-Bashri, yang tidak dikenal dikalangan para pakar hadits.
Hadits tersebut sangat sering saya dengar terutama pada bulan
Ramadhan yang digunakan sebagai materi kajian dalam majlis taklim atau
pengajian. Inilah salah satu bentuk kebiasaan menyederhanakan masalah yang saya khawatirkan. Padahal,
mestinya setiap insan terutama ustadz berhati-hati mengutarakannya. Kalau kita
anggap hadits tersebut shahih, berarti puasa Ramadhan tergantung pada zakat
fitrah. Siapa saja yang mengeluarkan zakat fitrah diterima puasanya, sedangkan
yang tidak menunaikan zakat fitrah puasanya tidak diterima. Saya kira tidak
satupun dari ulama shalihin yang berpendapat demikiam. Wallahu a’lam. (Silsilah
Hadits Dha’if dan maudhu’ jilid 1, Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Pekanbaru, April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar