Melakukan amal dengan berharap pahala atau ampunan dosa dari
Allah Ta’ala, sepatutnya kita berhati-hati. Pelajari dulu dasarnya. Jangan
sampai kita terjebak kepada amalan yang tidak ada tuntunannya dari Al-Qur’an
ataupun dari Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam. Juga, tidaklah layak kita
melakukan aktivitas berdasarkan hadits-hadits palsu.
Barangsiapa menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah
seorang dari mereka pada setiap hari Jum’at, terampuni dosanya dan dicatat
sebagai orang yang berbakti.
Ini hadits maudhu’ sebab dalam sanadnya terdapat Muhammad bin
Nu’man dan yahya bin al-Ala. Jumhur ulama hadits sepakat bahwa keduanya adalah
pendusta dan pemalsu hadits. Ini pernyataan Imam Ahmad, Waqi, Ibnu Adi, dan
lain-lain.
Barangsiapa menziarahi makam kedua orang tuanya pada setiap
Jum’at kemudian pada makamnya membaca surat Yasin, akan diampuni dosanya sesuai
jumlah ayat atau huruf yang dibacanya.
Ini hadits maudhu’. Telah diriwayatkan oleh Ibnu Adi I/286,
juga oleh Abu Na’im dalam kitab Akhbar al-Ashbahan II/344 dari sanad
Yazid bin Khalid dari Amr bin Ziyad. Kemudian Ibnu Adi mengatakan,” Riwayat
yang batil dan tidak ada sumbernya dengan sanad tersebut”. (Silsilah Hadits
Dha’if dan maudhu’ jilid 1, Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Pekanbaru, Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar