Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Juni 12, 2014

Menziarahi Kubur Orang Tua



Melakukan amal dengan berharap pahala atau ampunan dosa dari Allah Ta’ala, sepatutnya kita berhati-hati. Pelajari dulu dasarnya. Jangan sampai kita terjebak kepada amalan yang tidak ada tuntunannya dari Al-Qur’an ataupun dari Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam. Juga, tidaklah layak kita melakukan aktivitas berdasarkan hadits-hadits palsu.
Barangsiapa menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah seorang dari mereka pada setiap hari Jum’at, terampuni dosanya dan dicatat sebagai orang yang berbakti.
Ini hadits maudhu’ sebab dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Nu’man dan yahya bin al-Ala. Jumhur ulama hadits sepakat bahwa keduanya adalah pendusta dan pemalsu hadits. Ini pernyataan Imam Ahmad, Waqi, Ibnu Adi, dan lain-lain.
Barangsiapa menziarahi makam kedua orang tuanya pada setiap Jum’at kemudian pada makamnya membaca surat Yasin, akan diampuni dosanya sesuai jumlah ayat atau huruf yang dibacanya.
Ini hadits maudhu’. Telah diriwayatkan oleh Ibnu Adi I/286, juga oleh Abu Na’im dalam kitab Akhbar al-Ashbahan II/344 dari sanad Yazid bin Khalid dari Amr bin Ziyad. Kemudian Ibnu Adi mengatakan,” Riwayat yang batil dan tidak ada sumbernya dengan sanad tersebut”. (Silsilah Hadits Dha’if dan maudhu’ jilid 1, Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Pekanbaru, Juni 2014


Tidak ada komentar: