Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Juli 10, 2014

Allah Yang Memberi Rahmat Atau Menahannya



Terkadang manusia lupa, bahwa keberhasilan dianggap merupakan hasil kepintaran, kesungguhan dan kehebatannya semata.  Dengan pola pikir seperti itu, boleh jadi memunculkan kesombongan, mengurangi syukur dan melalaikan do’a. Coba cermati sungguh-sungguh ayat Al-Qur’an berikut ini:
Rahmat apa saja yang dianugerahkan Allah kepada manusia, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat melepaskannya sesudah itu. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Faatir 35: 2)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir memberikan penjelasan sehubungan dengan ayat di atas. Allah Ta’ala memberitahukan bahwa apa yang Dia kehendaki akan terbukti dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terbukti; bahwasanya tidak ada yang dapat menolak apa yang Dia berikan dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Dia tolak.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Warrad, budak al-Mughirah bin Syu’bah, dia berkata:” Muawiyah menulis surat kepada al-Mughirah bin Syu’bah, tuliskanlah untuk ku apa yang pernah kau dengan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam “. Al-Mughirah memanggilku. Kemudian aku (Warrad) menuliskan untuknya:” Sesungguhnya, aku mendengar rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bila usai shalat beliau berdo’a:
“Tidak ada Tuhan kecuali Dia. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan Allah-lah segala kerajaan. Kepunyaan Allah-lah segala puji. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang dapat menolak apa yang Engkau berikan dan tiada yang dapat memberi apa yang Engkau tolak. Dan tiada artinya kemuliaan dibandingkan kemuliaan-Mu”. Aku pun mendengar beliau melarang berkata dusta, banyak bertanya, menyia-nyiakan harta, mengubur anak perempuan hidup-hidup, mendurhakai ibu dan menolak permintaan orang-orang yang lemah. (HR. Ahmad)
Hadits ini pun dikemukakan oleh Bukhari dan Muslim.
Imam Malik rahimahullah berkata bahwa Abu Hurairah r.a berkata:” Apabila hujan turun, maka kaum jahiliah berkata,’ Kami membuat hujan karena rasi bintang al-fath”. Kemudian Abu Hurairah membaca ayat ini:
Rahmat apa saja yang dianugerahkan Allah kepada manusia, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat melepaskannya sesudah itu. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Faatir 35: 2).(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i).
Pekanbaru, Maret 2014

Tidak ada komentar: