Terkadang manusia lupa, bahwa keberhasilan dianggap merupakan
hasil kepintaran, kesungguhan dan kehebatannya semata. Dengan pola pikir seperti itu, boleh jadi
memunculkan kesombongan, mengurangi syukur dan melalaikan do’a. Coba cermati
sungguh-sungguh ayat Al-Qur’an berikut ini:
Rahmat apa saja yang
dianugerahkan Allah kepada manusia, maka tidak ada seorang pun yang dapat
menahannya dan apa saja yang ditahan Allah, maka tidak ada seorang pun yang
dapat melepaskannya sesudah itu. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS.
Faatir 35: 2)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir memberikan penjelasan sehubungan
dengan ayat di atas. Allah Ta’ala memberitahukan bahwa apa yang Dia kehendaki
akan terbukti dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terbukti; bahwasanya
tidak ada yang dapat menolak apa yang Dia berikan dan tidak ada yang dapat
memberi apa yang Dia tolak.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Warrad, budak al-Mughirah bin
Syu’bah, dia berkata:” Muawiyah menulis surat kepada al-Mughirah bin Syu’bah,
tuliskanlah untuk ku apa yang pernah kau dengan dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam “. Al-Mughirah memanggilku. Kemudian aku (Warrad) menuliskan
untuknya:” Sesungguhnya, aku mendengar rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, bila usai shalat beliau berdo’a:
“Tidak ada Tuhan
kecuali Dia. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan Allah-lah segala kerajaan.
Kepunyaan Allah-lah segala puji. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tiada yang dapat menolak apa yang Engkau berikan dan tiada yang dapat memberi
apa yang Engkau tolak. Dan tiada artinya kemuliaan dibandingkan kemuliaan-Mu”. Aku pun mendengar beliau melarang
berkata dusta, banyak bertanya, menyia-nyiakan harta, mengubur anak perempuan
hidup-hidup, mendurhakai ibu dan menolak permintaan orang-orang yang lemah.
(HR. Ahmad)
Hadits ini pun dikemukakan oleh Bukhari dan Muslim.
Imam Malik rahimahullah berkata bahwa Abu Hurairah r.a
berkata:” Apabila hujan turun, maka kaum jahiliah berkata,’ Kami membuat hujan
karena rasi bintang al-fath”. Kemudian Abu Hurairah membaca ayat ini:
Rahmat apa saja yang
dianugerahkan Allah kepada manusia, maka tidak ada seorang pun yang dapat
menahannya dan apa saja yang ditahan Allah, maka tidak ada seorang pun yang
dapat melepaskannya sesudah itu. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS.
Faatir 35: 2).(Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i).
Pekanbaru, Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar