Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Juli 03, 2014

Kisah Kematian Abu Thalib (Larangan Memintakan Ampun Bagi Orang Musyrik)



Menyampaikan kebanaran berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, memang menjadi kewajiban kita. Tetapi, apakah si penerima akan melaksanakan kebenaran itu, bukanlah kewenangan kita. Tugas kita hanya menyampaikan. Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. Pengajaran berharga dapat kita ambil dari sebuah hadits shahih yang menceritakan tentang kisah kematian Abu Thalib.
Diriwayatkan dari Al-Musayyab bin Hazn katanya: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menziarahi Abu Thalib di saat-saat beliau sedang menghadapi sakaratul maut. Nabi mendapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah turut berada disana. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Pamanku! Ucapkanlah dua kalimat syahadat, aku akan menjadi saksi kamu dihadapan Allah”. Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah mencela:”Wahai Abu Thalib, sanggupkah kamu meninggalkan agama Abdul Muthalib? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucap dua kalimat syahadat serta berkali-kali mengulanginya. Abu Thalib menjawab sebagai ucapan terakhir kepada mereka bahwa dia tetap bersama dengan agama Abdul Muthalib dan enggan mengucapkan kalimat syahadat.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Demi Allah, aku akan mohonkan ampunan dari Allah untukmu”. Atas kejadian itu Allah menurunkan ayat:”
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam”. (QS. At-Taubah 113).
Firman Allah berkaitan dengan peristiwa Abu Thalib:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al-Qashash 56). (Shahih Bukhari-Muslim)
Pekanbaru, Maret 2014

Tidak ada komentar: