Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Juli 20, 2014

Pakaian Dari Api Neraka, Disiram Air Yang Sangat Panas Dan Dicambuk Dengan Cambuk Dari Besi



Setiap kali mengetahui berbagai penderitaan orang-orang kafir di akhirat, tentunya dapat menambah rasa syukur di dalam diri kita. Bersyukur atas nikmat iman yang telah dianugerahkan Allah Ta’ala. Sebab, dengan adanya nikmat iman tersebut, kita berpeluang terhindar dari siksaan yang luar biasa nanti di neraka. Rasa syukur ini kita wujudkan dengan terus berupaya memelihara dan meningkatkan keimanan.
Inilah dua golongan yang bertengkar. Mereka bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih keatas kepala mereka. Dengan air itu dihancur-luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan kedalamnya. Rasakanlah azab yang membakar itu. (QS. 22 Al-Hajj: 19-22)

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa dalam shahihain diriwayatkan dari Abu Dzar, dia bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa ayat,”Inilah dua golongan yang bertengkar. Mereka bertengkar mengenai Tuhan mereka”, diturunkan berkenaan dengan Hamzah dan kedua temannya dan berkenaan dengan Utbah dengan kedua temannya pada saat mereka berlaga dalam perang Badar.
Kemudian al-Bukhari meriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib, dia berkata, “Aku adalah orang yang pertama kali berlutut pada hari kiamat dihadapan Tuhan Yang Maha Pemurah lantaran pertengkaran. “. Qais bin Ibad berkata,” Mengenai mereka itulah ayat :’ Inilah dua golongan yang bertengkar. Mereka bertengkar tentang Tuhan nya’, ini di turunkan. Mereka adalah orang-orang yang berangkat ke Badar. Mereka ialah Ali, Hamzah, Ubaidah, Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan al-Walid bin Utbah.” Ketengan ini hanya diriwayatkan oleh Bukhari.
Mungkin pula ayat ini berlaku umum. Mujahit dan Atha’ berkata,” Mereka adalah golongan kafir dan golongan mukmin.” Pendapat Mujahid dan Atha’ ini mencakup segala jenis ucapan, termasuk didalamnya kisah Badar dan selainnya, karena pada peristiwa itu kaum mukmin bermaksud menolong agama Allah Azza wa Jalla, sedangkan kaum kafir hendak memadamkan cahaya keimanan, menyia-nyiakan kebenaran, dan menampakkan kebatilan. Inilah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Pendapat ini baik.
Allah Ta’ala berfirman:” Maka, orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian dari api neraka,” yaitu diputuskan bahwa bagi mereka potongan-potongan pakaian api neraka.”Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka.” Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Air yang panas mendidih benar-benar ditumpahkan ke kepala mereka, lalu menembus tengkorak hingga meresap ke dalam perut. Kemudian, apa yang ada dalam perutnya lumer mengalir hingga sampai kedua kakinya. Setelah itu, tubuhnya kembali utuh. (HR. Tirmidzi)
Hadits ini pun diriwayatkan oleh Tirmidzi, Dia menghasankan dan menshahihkannya. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.
Firman Allah Ta’ala,” Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi”. Ibnu Abbas menafsirkan,”  Mereka dicambuki dengannya sehingga setiap tubuh pun berjatuhan dihadapannya. Mereka disuruh bersabar”.
Firman Allah Ta’ala,” Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan kedalamnya”, dan semakin ditinggikan nyalanya dan diseret kejurang-jurangnya.
Firman Allah Ta’ala,” Rasakanlah azab yang membakar itu,” adalah seperti firman Allah Ta’ala,”Dan dikatakan kepada mereka ’Rasakalah azab neraka yang dahulu kamu dustakan”. Maksudnya, dahulu mereka menyepelekan azab, baik dengan perkataan maupun perbuatan. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsit, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekabaru, April 2014

Tidak ada komentar: