Setiap kali
mengetahui berbagai penderitaan orang-orang kafir di akhirat, tentunya dapat
menambah rasa syukur di dalam diri kita. Bersyukur atas nikmat iman yang telah
dianugerahkan Allah Ta’ala. Sebab, dengan adanya nikmat iman tersebut, kita
berpeluang terhindar dari siksaan yang luar biasa nanti di neraka. Rasa syukur
ini kita wujudkan dengan terus berupaya memelihara dan meningkatkan keimanan.
Inilah dua golongan yang bertengkar. Mereka bertengkar
mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka
pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih keatas
kepala mereka. Dengan air itu dihancur-luluhkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap
kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya
mereka dikembalikan kedalamnya. Rasakanlah azab yang membakar itu. (QS. 22
Al-Hajj: 19-22)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa dalam
shahihain diriwayatkan dari Abu Dzar, dia bersumpah dengan sungguh-sungguh
bahwa ayat,”Inilah dua golongan yang bertengkar. Mereka bertengkar mengenai
Tuhan mereka”, diturunkan berkenaan dengan Hamzah dan kedua temannya dan
berkenaan dengan Utbah dengan kedua temannya pada saat mereka berlaga dalam
perang Badar.
Kemudian al-Bukhari meriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib, dia
berkata, “Aku adalah orang yang pertama kali berlutut pada hari kiamat
dihadapan Tuhan Yang Maha Pemurah lantaran pertengkaran. “.
Qais bin Ibad berkata,” Mengenai mereka itulah ayat :’ Inilah dua golongan yang
bertengkar. Mereka bertengkar tentang Tuhan nya’, ini di turunkan. Mereka
adalah orang-orang yang berangkat ke Badar. Mereka ialah Ali, Hamzah, Ubaidah,
Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan al-Walid bin Utbah.” Ketengan ini
hanya diriwayatkan oleh Bukhari.
Mungkin pula
ayat ini berlaku umum. Mujahit dan Atha’ berkata,” Mereka adalah golongan
kafir dan golongan mukmin.” Pendapat Mujahid dan Atha’ ini mencakup segala
jenis ucapan, termasuk didalamnya kisah Badar dan selainnya, karena pada
peristiwa itu kaum mukmin bermaksud menolong agama Allah Azza wa Jalla,
sedangkan kaum kafir hendak memadamkan cahaya keimanan, menyia-nyiakan
kebenaran, dan menampakkan kebatilan. Inilah pendapat yang dipilih oleh Ibnu
Jarir. Pendapat ini baik.
Allah Ta’ala berfirman:” Maka,
orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian dari api neraka,” yaitu diputuskan bahwa bagi mereka
potongan-potongan pakaian api neraka.”Disiramkan
air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka
dan juga kulit mereka.” Ibnu Jarir
meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Air yang panas mendidih benar-benar ditumpahkan ke kepala mereka, lalu
menembus tengkorak hingga meresap ke dalam perut. Kemudian, apa yang ada dalam
perutnya lumer mengalir hingga sampai kedua kakinya. Setelah itu, tubuhnya
kembali utuh. (HR. Tirmidzi)
Hadits ini pun diriwayatkan oleh Tirmidzi, Dia menghasankan dan
menshahihkannya. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.
Firman Allah Ta’ala,” Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi”.
Ibnu Abbas menafsirkan,” Mereka
dicambuki dengannya sehingga setiap tubuh pun berjatuhan dihadapannya. Mereka
disuruh bersabar”.
Firman Allah
Ta’ala,” Setiap kali mereka hendak keluar
dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan
kedalamnya”, dan semakin
ditinggikan nyalanya dan diseret kejurang-jurangnya.
Firman Allah Ta’ala,” Rasakanlah azab yang membakar itu,” adalah
seperti firman Allah Ta’ala,”Dan
dikatakan kepada mereka ’Rasakalah azab neraka yang dahulu kamu dustakan”. Maksudnya, dahulu mereka menyepelekan azab,
baik dengan perkataan maupun perbuatan. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsit, Muhammad
Nasib Ar-Rifa’i)
Pekabaru, April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar