Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Agustus 17, 2014

Allah Telah Menjelaskan Tentang Pokok-Pokok Dan Cabang-Cabang Agama Islam Dalam Al-Qur'an



Anda tentu tahu bahwa Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang ushul (pokok-pokok) dan furu’ (cabang-cabang) agama Islam. Allah SWT telah menjelaskan tentang tauhid dengan segala macam-macamnya, sampai tentang bergaul dengan sesama manusia seperti etika pertemuan, tatacara minta izin dan lain sebagainya. Sebagaimana firman Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu:” Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. (QS. Al-Mujadalah 11)

Dan firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu, sebelum kamu minta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat. Jika kamu tidak menemui seseorang didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin, dan jika dikatakan kepadamu :” Kembalilah”, maka hendaklah kamu kembali, itu lebih baik bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nur 27-28)
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan pula kepada kita tentang cara berpakaian. Firman-Nya:
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi) tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan. (QS. An-Nur 60)
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin:” Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab 59)
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. (QS. An-Nur 31)
Dan bukanlah kebajikan itu dengan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa, dan masuklah kerumah-rumah itu dari pintu-pintunya. (QS. Al-Baqarah 189)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat seperti ini, yang dengan demikian jelaslah, bahwa Islam itu sempurna, mencakup segala aspek kehidupan, tidak perlu ditambahi dan tidak boleh dikurangi. Sebagaimana firman Allah SWT tentang Al-Qur’an:
Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu. (QS. An-Nahl 89)
Dengan demikian, tidak ada sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia baik yang menyangkut masalah kehidupan di akhirat maupun masalah kehidupan di dunia, kecuali telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an secara tegas atau dengan isyarat, secara tersurat maupun tersirat. Adapun firman Allah SWT:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun didalam Al kitab. Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpun. (QS. Al-An’am 38)
Ada yang menafsirkan “Al Kitab” disini adalah Al-Qur’an, padahal sebenarnya yang dimaksud adalah “Lauh Mahfudz”, karena apa yang dinyatakan Allah SWT tentang Al-Qur’an dalam firman-Nya:” Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu” lebih tegas dan lebih jelas daripada yang dinyatakan dalam firman-Nya:” Tidaklah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab”.
Mungkin ada orang yang bertanya:” Adakah ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan jumlah shalat lima waktu berikut bilangan rakaat tiap-tiap shalat, bagaimana dengan firman Allah yang menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan untuk menerangkan segala sesuatu, padahal kita tidak menemukan ayat yang menjelaskan tentang bilangan rakaat tiap-tiap shalat?
Jawabannya:
Allah SWT telah menjelaskan didalan Al-Qur’an bahwasanya kita diwajibkan mengambil dan mengikuti segala apa yang telah disabdakan dan ditunjukkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal ini berdasarkan atas firman Allah SWT:
Barangsiapa yang mentaati Rasul,  sesungguhnya ia telah mentaati Allah. (QS. An-Nisa’ 80)
Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. (Qs. Al-Hasyr 7)
Maka segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya Al-Qur’an telah menunjukkan pula. Karena sunnah termasuk juga wahyu yang diturunkan dan diajarkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana yang disebut dalam firman-Nya:
Dan Allah telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As Sunnah) kepadamu. QS. An-Nisa’ 113)
Dengan demikian, apa yang disebut dalam sunnah, maka sebenarnya telah disebutkan pula dalam Al-Qur’an)
(Sumber: Kesempurnaan Islam Dan Bahaya Bid’ah, Syekh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin, Penerjmah Ahmad Masykur MZ. Dicetak dan diedarkan Departemen Agama, Wakaf, Dakwah Dan Bimbingan Kerajaan Saudi Arabia)

Tidak ada komentar: