Semangat masyarakat muslim di negeri ini dalam melaksanakan
ibadah qurban, terlihat cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta
qurban yang dikordinir oleh masjid-masjid. Jumlah peserta qurban, umumnya lebih
banyak dari jamaah tetap masjid tersebut. Kita sangat berharap, ibadah qurban
tersebut mempunyai nilai yang tinggi disisi Allah Ta’ala. Untuk itu, dalam
melaksanakan ibadah qurban terus diupayakan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an
dan Sunnah.
Dan Kami telah menjadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian
dari syiar Allah. Kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah
olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri. Kemudian
apabila telah roboh, maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang
rela dengan apa yang ada padanya dan orang yang meminta-minta. Demikianlah,
Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu
bersyukur.(QS. 22 Al-Hajj: 36)
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, Allah Ta’ala
berfirman dengan nada mengingatkan hamba-hamba-Nya atas unta-unta yang telah
Dia ciptakan untuk mereka dan di jadikan-Nya sebagai bagian dari syiar Allah;
unta yang menuju ke rumah-Nya yang haram, bahkan unta itu merupakan hewan
kurban yang terbaik, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:” Janganlah kamu
melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan mengganggu binatang-binatang persembahan dan binatang-binatang
berkalung, dan jangan mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah.”(
al-Maa’idah; 2).
Al-budna, sebagaimana dikatakan oleh Atha’, ialah sapi dan unta.
Walaupun mengenai artikata al-budna ada dua pendapat, namun pendapat yang
paling shahih ialah yang mengartikannya sebagai sapi dan unta. Makna ini
diperkuat dengan hadits Muslim bahwa Jabir bin Abdillah r.a berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kami agar
bersama-sama berkurban unta untuk tujuh orang dan berkurban sapi untuk tujuh
orang pula. (HR. Muslim)
Firman Allah Ta’ala,” Kamu memperoleh kebaikan yang banyak
padanya,’ yaitu pahala di akhirat. Diriwayatkan dari Sulaiman bin Yazid
al-Ka’bi, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Tiada perbuatan anak Adam yang paling disukai oleh Allah
untuk dilakukan pada hari nahar selain mengucurkan darah hewan kurban. Hewan
itu akan datang pada hari kiamat berikut tanduk, telapak kaki dan bulu-bulunya.
Darahnya itu akan menetes kedalam sebuah wadah dari sisi Allah, sebelum darah
itu jatuh ke tanah. Maka, bergembiralah dengan hewan kurban itu.(HR. Ibnu Majah
dan Tirmidzi)
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi.
Tirmidzi mensahihkannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
Tiada pembelanjaan uang untuk sesuatu yang lebih baik
daripada pembelian hewan kurban pada hari raya. (HR. Daruquthni)
Hadits ini diriwayatkan oleh Daruquthni dalam sunannya.
(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar