Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Oktober 30, 2014

Allah Yang Mematikan, Menidurkan Dan Membangunkan



Kematian dapat datang kapan saja berdasarkan kekuasaan Allah Ta’ala. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan didunia ini, Allah Ta’ala mengetahuinya. Di akhirat nanti, akan ada perhitungan terhadap setiap perbuatan itu. Ketentuan ini seyogianya memberi dorongan kepada kita untuk selalu berhati-hati. Berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Allah Ta’ala berkuasa untuk mematikan, menidurkan dan membangunkan.
Dalam “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir” dapat kita temukan  penjelasan tentang hal ini:
Dan Dia lah yang mematikan, menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari guna menuntaskan ajal yang telah ditetapkan, kemudian kepada Allah lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS. 6 Al-An’aam: 60)

Allah Ta’ala berfirman bahwa sesungguhnya Dia lah yang mewafatkan hamba-hamba-Nya dalam tidur mereka pada malam hari. Tidur merupakan kematian kecil sebagaimana Allah berfirman,” Ingatlah ketika Allah berfirman:” Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan kamu dan menaikkanmu kepada-Ku.” Allah Ta’ala berfirman,” Allah mewafatkan diri-diri ketika dia mati dan diri yang tidak mati dalam tidurnya. Lalu, Dia menahan diri yang telah ditetapkan kematiannya dan melepaskan diri yang lain hingga ajal yang telah ditentukan.” (az-Zumar; 42). Dalam ayat ini, Allah menuturkan dua kematian; mati kubra dan mati shugra. Demikian pula dalam ayat ini, Dia menyebutkan dua kematian itu pula. Maka, Dia berfirman,” Dan Dia lah yang mematikan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari”, Dia mengetahui aneka perbuatan yang kamu lakukan pada siang hari. Penggalan ini merupakan oposisi yang menunjukkan cakupan ilmu Allah Ta’ala:
Sama saja bagi Tuhan, siapa diantara kamu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengan ucapannya itu, dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan siapa yang berjalan disiang hari. (ar-Ra’d: 10)
Dan seperti firman Allah Ta’ala, “Dan Kami menjadikan malam sebagai busana dan Kami menjadikan siang sebagai penghidupan.” Dari sana Allah Ta’ala berfirman disini,” Dan Dia lah yang mewafatkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari”. Firman Allah Ta’ala,” Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari”.
Ibnu Mardawih meriwayatkan dengan sanadnya dari adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam :
Setiap manusia ditemani malaikat. Jika dia tidur, maka malaikat itu mengambil nyawanya, kemudian mengembalikannya. Jika Allah mengizinkan pencabutan ruhnya, maka dia mencabutnya. Jika tidak, maka malaikat mengembalikan ruhnya.
Itulah maksud firman Allah Ta’ala,” guna menuntaskan ajal yang telah ditetapkan,” yaitu ajal setiap manusia,” kemudian kepada Allah-lah kamu kembali,” pada hari kiamat,” lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan”, yaitu membalasmu dengan kebaikan atau keburukan berdasarkan perbuatanmu. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Oktober 2014.

Tidak ada komentar: