Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Minggu, Oktober 05, 2014

Manfaat Mengerjakan Shalat



Ketika ditimpa kesusahan, maka akan ada sebagian manusia berkeluh kesah. Namun, ada juga manusia yang tidak berkeluh kesah. Ketika mendapat kebaikan, ada manusia yang kikir. Ada juga yang tidak. Ternyata, berkeluh kesah dan kikir itu merupakan tabiat manusia. Agar kita dapat terhindar dari tabiat berkeluh kesah dan kikir tersebut, coba ikuti tuntunan Al-Qur’an.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir memuat penjelasan tentang tabiat manusia tersebut dan orang-orang yang dikecualikan. Mudah-mudahan kita termasuk kedalam orang-orang yang dikecualikan dari tabiat keluh kesah dan kikir sehingga hari-hari yang kita lalui lebih bermakna.
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat berkeluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila dia mendapatkan kebaikan dia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa. Dan orang yang mempercayai hari pembalasan. Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman. (QS. Al-Ma’aarij: 19-28)

Allah SWT mengabarkan manusia dan tabiat yang telah ditetapkan kepadanya berupa akhlak yang rendah.” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir”. Lalu, Allah menjelaskan firman-Nya ini dengan ayat selanjutnya:”Apabila dia ditimpa kesusahan, dia berkeluh kesah”. Hatinya runtuh saking takutnya atau putus asa dari kebaikan.”Dan apabila dia mendapat kebaikan dia amat kikir”. Yaitu, bila dia kaya maka dia kikir dan tidak mau mengeluarkan hak Allah untuk para hamba-Nya yang membutuhkan. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sesuatu yang buruk yang terdapat pada seseorang adalah kikir yang membuatnya berkeluh kesah dan pengecut yang membuatnya lemah. (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu Dawud)
Allah Ta’ala berfirman:” Kecuali orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.”  Yaitu, orang yang selalu menjaga waktunya, kewajiban-kewajibannya, tenang dan khusuk ketika melaksanakannya. Dikatakan al-ma’ ad-da’im, artinya air yang diam dan tenang. Ayat ini menjadi dalil bagi keharusan bersikap tumakninah dalam mengerjakan shalat. Maka orang yang tidak tumakninah dalam ruku’ dan sujudnya, demikian pula i’tidal dan duduknya, bukanlah orang yang da’im dalam shalatnya.
Firman Allah Ta’ala:” Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa.” Yaitu, pada harta-harta itu ada bagian yang ditetapkan untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.” Dan orang yang mempercayai hari pembalasan.” Yaitu, yakin bahwa mereka akan dikembalikan, dihisab dan diganjar, maka mereka beramal layaknya amal orang yang sangat mengharapkan pahala dan takut siksa. Itulah sebabnya pada ayat selanjutnya Allah Ta’ala berfirman:” Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman.” Yaitu, tidak ada yang merasa aman dari siksa itu kecuali orang yang melaksanakan perintah Allah. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, September 2014

Tidak ada komentar: