Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, November 06, 2014

Ancaman Meninggalkan Shalat

Masih adakah yang berani meninggalkan dengan sengaja shalat wajib? Coba cermati penjelasan dibawah ini. Meninggalkan shalat wajib  itu dapat mengakibatkan pelakunya masuk kedalam kekafiran. Ketahuilah, siksaan untuk orang kafir itu amat sangat luar biasa menyakitkan. Tidak akan ada yang sanggup menahannya. Jangan pernah berani menjadi kafir.
Sebuah buku berjudul “Shalat Penuh Makna, Abdul Karim Muhammad Nashr” menerangkan tentang ancaman bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Berikut penjelasannya:
Jabir bin Abdullah r.a menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Batas antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat.

Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim dengan lafal:”Batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat”. Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dan Nasa’i dengan lafal:”Tidak ada batas antara seorang hamba dengan kekafiran selain meninggalkan shalat”. Tirmidzi meriwayatkan dengan lafal:” Batas antara kekafiran dan keimanan adalah meninggalkan shalat”. Ibnu Majah juga meriwayatkan dengan lafal:”Batas antara seorang hamba dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat”.
Buraidah r.a menuturkan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:” Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka dia telah kafir.
(HR. Imam Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Menurut Tirmidzi hadits diatas shahih. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban didalam shahihnya dan Hakim yang menurutnya hadits diatas shahih)
Mu’adz bin Jabal r.a mengatakan, “ Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan 10 kalimat kepadaku. Beliau bersabda,’ Janganlah kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu, meskipun engkau dibunuh dan dibakar. Janganlah kamu bermaksiat kepada kedua orang tuamu (dalam riwayat lain, janganlah kamu durhaka kepada kedua orang tuamu), walaupun keduanya memerintahkanmu untuk meninggalkan keluarga dan hartamu. Janganlah kamu meninggalkan shalat wajib secara sengaja; sesungguhnya orang-orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, telah lepaslah jaminan Allah darinya. Janganlah kamu minum arak; sesungguhnya arak adalah pangkal segala perbuatan yang keji. Jauhilah segala kemaksiatan; sesungguhnya kemaksiatan itu mengundang kemurkaan Allah. Janganlah kamu lari dari medan peperangan; walaupun orang-orang tercerai-berai, walaupun orang-orang berguguran, teguhkanlah dirimu. Berinfaklah kepada keluargamu dari kekayaanmu. Janganlah kamu mengangkat tongkat untuk mereka karena memberi pelajaran. Dan, ajarilah mereka supaya takut kepada Allah”. (Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani didalam Al-Kabir. Isnad Ahmad adalah shahih seandainya selamat dari inqitha’ (terputusnya jalur periwayatan). Abdurrahman bin Jubair bin Nafir tidak mendengar dari Mu’adz)
Abu Umamah r.a mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sungguh, simpul-simpul Islam akan teruarai satu demi satu. Setiap kali satu simpul terurai, orang-orang akan berpegang erat pada simpul berikutnya. Simpul pertama yang akan terlepas adalah hukum, dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ibnu Hibban)
Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut tentang shalat. Beliau bersabda:” Barangsiapa yang memeliharanya, niscaya dia memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari kiamat. Barangsiapa yang tidak memeliharanya, dia tidak akan memiliki cahaya, bukti dan keselamatan. Pada hari kiamat dia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.”(HR. Imam Ahmad, Thabrani dan Ibnu Hibban)
Didalam hadits Isra’ Mi’raj disebutkan riwayat dari Abu Hurairah r.a bahwa ia menceritakan,”Lalu Nabi mendapati suatu kaum yang kepalanya dilempari batu besar sampai pecah. Setelah pecah, kepala mereka dikembalikan seperti sedia kala, lalu dilempari batu besar lagi. Begitu seterusnya tak pernah berhenti. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya:” Wahai Jibril, siapakah mereka itu? Jibril menjawab:” Mereka adalah orang-orang kepala mereka merasa berat untuk mengerjakan shalat wajib”. (HR. Al-Bazzar)...(Shalat Penuh Makna, Abdul Karim Muhammad Nashr)
Pekanbaru, Oktober 2014

Tidak ada komentar: