Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Desember 11, 2014

Orang Yang Sesat Tidak Dapat Memberi Mudarat



Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 5 Al-Maa’idah: 105)
Allah Ta’ala menyuruh hamba-Nya yang mukmin agar memperbaiki diri mereka dan berbuat baik dengan kesungguhan dan kemampuan yang dipunyai, sekaligus memberi kabar kepada mereka bahwa siapa saja yang memperbaiki urusannya, maka kerusakan orang-orang yang rusak tidak akan bermudarat kepadanya. Al-Aufy berkata bahwa diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang tafsir ayat ini, Allah berfirman ,” Bila seorang hamba menaati Aku pada apa yang Aku perintahkan kepadanya dari yang halal dan menjauhkan diri dari yang haram, maka orang yang sesat tidak akan dapat memberikan mudarat kepadanya selama dia mengerjakan apa yang Aku perintahkan”.

Firman Allah Ta’ala,” Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu.(Mansub ‘alal igra’).” Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu, jika kamu telah mendapat petunjuk. Kepada Allah, kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Artinya, Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan amalnya; jika baik, maka balasannya pun baik dan jika buruk, maka balasannya pun buruk. Ini bukanlah merupakan dalil untuk meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar selama dia berkompeten (mampu) untuk itu.
Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Qais bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq bangkit untuk berkhotbah, maka ia bertahmid dan memuji-Nya, kemudian berkata,” Wahai manusia, sesungguhnya kamu telah membaca ayat ini (Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu bila kamu telah mendapat petunjuk) dan sesungguhnya kamu meletakkan ayat ini tidak pada tempatnya. Dan sesungguhnya, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:” Sesungguhnya manusia bila melihat kemungkaran dan tidak mengubahnya, maka Allah akan menimpakan azab-Nya kepada semuanya.” Aku mendengar Abu Bakar berkata:” Wahai manusia, hati-hatilah terhadap kebohongan karena sesungguhnya kebohongan itu akan menjauhkan dari iman”. Hadits ini diriwayatkan oleh Ashabussunan, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dan yang lainnya dari jalan yang banyak dan dari jamaah yang banyak pula, dari Ismail bin Khalid muttashil serta marfu’.
Abu Isa at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Umayyah asy-Sya’bani bahwa dia berkata, “ Aku mendatangi Abu Tsa’labah al-Khasyi, lalu berkata kepadanya,’ Apa yang engkau perbuat dengan ayat ini? Dia balik bertanya,” Ayat yang mana? Aku menjawab, ‘ Firman Allah Ta’ala,’ Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu bila kamu telah mendapat petunjuk”. Dmi Allah, sungguh aku telah menanyakannya kepada orang yang lebih tahu, aku telah menanyakannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
Bahkan kamu harus saling menyuruh untuk berbuat makruf dan saling mencegah dari berbuat mungkar hingga engkau melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dunia yang mempengaruhi dan kekaguman setiap orang kepada pendapatnya, maka wajib atasmu untuk menjaga dirimu (dari yang demikian) dan jauhilah (orang) awam, maka dibelakangmu nanti hari-hari masih panjang. Orang yang sabar didalamnya tak ubahnya seperti orang yang menggenggam bara. Bagi orang yang beramal balasan sebanyak balasan lima puluh laki-laki yang beramal seperti amal kamu. (HR. Tirmidzi)
Abdullah bin Mubarak berkata,” Selain Utbah menambahkan, dikatakan, Wahai Rasulullah, balasan lima puluh laki-laki dari kita atau dari mereka? Beliau menjawab,” Balasan lima puluh laki-laki dari kamu”. Tirmidzi berkata, hadits ini hasan gharib sahih.
Said ibnul Musayyib berkata:” Apabila engkau menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, maka tidak akan mencelakakan engkau orang yang sesat jika engkau mendapat petunjuk. (HR. Ibnu Jarir)
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)

Tidak ada komentar: