Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
Dia memperkenankanmu,” Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan bantuan kepadamu
dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. Dan Allah tidak
menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram
karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al-Anfaal: 9-10)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Umar bin Khaththab r.a dia
berkata.” Ketika terjadi peristiwa Badar, nabi melihat para sahabatnya yang
berjumlah 310 dan beliau melihat kaum musyrikin yang ternyata sebanyak seribu
lebih”. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menghadap kiblat
dengan mengenakan selendang dan kainnya seraya bersabda:
Ya Allah, penuhilah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku.
Ya Allah, jika Engkau memusnahkan kelompok pemeluk Islam ini, maka Engkau tidak
akan pernah disembah lagi di muka bumi. (HR. Ahmad)
Umar berkata, “Maka beliau senantiasa meminta pertolongan dan
berdoa kepada Tuhannya hingga selendangnya jatuh dari pundaknya. Kemudian, Abu
Bakar mengambilnya dan menyimpannya ke posisi semula. Lalu, Abu Bakar pun ikut
berdoa di belakangnya dengan tekun. Abu Bakar berkata,” Wahai nabi Allah,
cukuplah bagimu pengingatanmu kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia akan memenuhi
apa yang telah Dia janjikan kepadamu”. Maka, Allah Azza wa Jalla menurunkan
ayat:” Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia memperkenankanmu,”
Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan bantuan kepadamu dengan seribu malaikat
yang datang berturut-turut”. Maka, tibalah saatnya dua pasukan bertemu.
Allah mengalahkan kaum musyrikin. Dia membunuh dan menawan 70 orang musyrik”.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, dia berkata,’ Aku
menyatakan perjanjian kepada al-Miqdad bin al-Aswad agar aku menjadi sahabatnya
yang lebih dicitai daripada kepada orang
lain. Al-Miqdad menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mendoakan
buruk kepada musyrikin. Miqdad berkata,”Kami tidak mengatakan sebagaimana yang
dikatakan oleh kaum Musa,’Pergilah kamu dan Tuhanmu, lalu berperanglah’. Namun,
kami akan berperang disebelah kanan, di kiri, di depan dan belakangmu.’ Maka,
aku melihat wajah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam cerah karena bahagia”.
Al-Bukhari meriwayatkan pula, bahwa Ibnu Abbas berkata, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ya Allah, aku mengharapkan akan janji Mu. Ya Allah, jika engkau
menghendaki maka Engkau tidak akan disembah lagi.
Lalu, Abu Bakar memegang tangannya seraya berkata, “Cukuplah
Bagimu”. Kemudian, Abu Bakar dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beranjak
seraya berkata,”Dia akan membinasakan semuanya dan mereka berpaling
kebelakang”.
Firman Allah Ta’ala: ,” Sesungguhnya, Aku akan
mendatangkan bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang
berturut-turut”, yaitu sebagai bantuan dan dukungan bagimu. Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas, dia berkata:” Allah membantu nabi-Nya
dan kaum mukminin dengan seribu malaikat. Lima ratus malaikat dipimpin oleh
Jibril di sebelah kanan dan lima ratus lagi dipimpin oleh Israfil disebelah
kiri”.
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,” Ketika
seorang muslim mengejar seorang musyrikin di depannya, tiba-tiba dia mendengar
sebuah hantaman cambuk dari atas dan suara penunggang kuda yang berteriak,”
Majulah Haizum”. Tiba-tiba dia melihat orang musyrik yang di depannya itu terjungkal dengan telentang. Orang muslim
itu memeriksanya, ternyata tubuhnya memar dan wajahnya terbelah seperti bekas
hantaman cambuk. Orang itu dikerumuni, kemudian datanglah seorang Anshar, lalu
menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka
beliau bersabda,” Engkau benar, Itulah bantuan dari langit ketiga”.
Al- Bukhari meriwayatkan dari Rifa’ah dari Rafi’ az-Zurqa’, salah
seorang pelaku peristiwa Badar berkata:
Jibril datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan
bertanya:” Bagaimana kamu menganggap para pejuang Perang Badar dari kalanganmu?
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:” Dari golongan kaum Muslimin
terbaik”. Jibril berkata:” Demikian pula yang hadir pada Perang Badar dari
kalangan malaikat. (HR. Bukhari)
Dalam Shahihain dikatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda kepada Umar r.a tatkala bermusyawarah dengannya soal
terbunuhnya Hatib bin Abi Balta’ah:
Dia sahid Perang Badar. Engkau tidak tahu boleh jadi Allah
telah memperlihatkan orang itu kepada pelaku peristiwa Badar.”Dengan
firman-Nya: Lakukanlah apa yang kamu kehendaki, sesungguhnya Aku telah
mengampunimu”.
Firman Allah Ta’ala:” Dan Allah tidak menjadikannya
melainkan sebagai kabar gembira”, yaitu Allah tidak menjadikan utusan
malaikat dan pemberitahuannya kepadamu, melainkan sebagai kabar gembira “dan
agar hatimu menjadi tenteram karenanya”. Jika bukan demikian, maka Dia
Mahakuasa untuk menolongmu dalam mengalahkan musuhmu dan menenteramkan hatimu.
“Dan pertolongan itu hanyalah dari sisi Allah”, bukan
dari selain-Nya. Ayat ini seperti firman Allah Ta’ala,”Demikianlah, apabila
Allah menghendaki, niscaya Dia akan membinasakan mereka,” dengan menyiksa
umat-umat terdahulu melalui aneka peristiwa dahsyat yang meliputi umat-umat
yang mendustakan,”Tetapi Allah hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian
yang lain”. Terbunuhnya kaum kafir oleh kaum Mukminin adalah sangat
menghinakan kaum kafir dan menghibur hati kaum Mukminin sebagaimana Allah
Ta’ala berfirman:” Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka
dengan tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu
terhadap mereka serta melegakan hati orang-orang yang beriman”. (at-Taubah; 14)
Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman:” Sesungguhnya
Allah Mahaperkasa”, yaitu kepunyaan Allah lah keperkasaan itu, kepunyaan
rasul-Nya dan kaum mukminin di dunia dan di akhirat.” Lagi Mahabijaksana”
terhadap pensyariatan memerangi kaum kafir walaupun Dia berkuasa untuk
menghancurkan dan membinasakan mereka dengan upaya dan kekuatan Allah Ta’ala.
(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Januari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar