Al-Qur'an

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Israa' 36)

Kamis, Maret 05, 2015

Contoh Ridha Dengan Takdir Allah



Terkadang, kisah yang berisi keteladanan dapat menjadi pemicu bagi diri kita. Demikian pula kisah yang berhubungan dengan keridhaan seseorang dalam menerima takdir Allah. Di dalam buku “Mencintai & Dicintai Allah” karangan Dr. Majdi Al-Hilali di ceritakan kisah tersebut. Mudah-mudahan kisah dalam buku terjemahan dari judul asli “Kaifa Nuhibbulloh wa Nasytaqu ilaihi” ini semakin mendorong kita untuk ridha dengan takdir Allah.
Semua takdir yang ditentukan Allah bagi hamba-hamba-Nya pada dasarnya membawa kebaikan yang sejati bagi mereka sekalipun yang nampak bukan seperti itu.
Contohnya adalah rezeki, Allah melapangkan rezeki bagi sebagian hamba dan menyempitkan sebagian yang lain karena Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Bukankah Allah telah berfirman:
Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. ( Asy-Syura 42: 27)

Allah menahan rezeki-Nya yang melimpah dari sebagian manusia, tak lain merupakan salah satu benrtuk rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah benar-benar akan menjaga hamba-Nya yang mukmin dari dunia, padahal Dia mencintainya, sebagaimana orang yang sakit diantara kalian yang menjaga dirinya dari makanan dan minuman yang dikhawatirkan (memperparah penyakitnya).( Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Hakim dari Abu Said. Di shahihkan oleh Al-Albani dalam Shaih Al-Jami’)
Makna yang agung ini tidak mungkin bisa disebutkan dan dihadirkan dalam sebuah gambaran dan tidak mungkin pula diwujutkan dalam kehidupan di dunia kecuali jika cinta pada Allah telah bertahta dalam hati dan dijaga. Maka kuncinya adalah (firman Allah Ta’ala):
...Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya...(Al-Bayyinah 98: 8)
...Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.(Al-Maidah 5: 54)
Disebutkan dalam sebuah atsar bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Wahai sekalian orang yang menghadapkan wajahnya kepada-Ku dengan kecintaan-Ku, tidak ada yang memberikan mudharat kepada kalian dari dunia yang hilang dari kalian jika kalian (ditakdirkan) beruntung. Dan, tidak ada yang memberikan mudharat kepada kalian dari musuh-musuh kalian jika kalian (ditakdirkan) selamat”. (Al-Muhabbah lillah Subhanah karya Imam Al-Junaid/60 Darul Maktabi)
Umar bin Abdu Qais berkata,” Kecintaanku kepada Allah telah memudahkanku dari setiap musibah dan menjadikanku ridha dengan setiap ketentuan. Aku tidak peduli dengan apa yang menimpaku di pagi dan di petang hari ketika aku telah mencintai-Nya. (Istinsyaqu Nasimil Unsi Karya Ibnu Rajab)
Benar wahai saudaraku, jika kita benar-benar mencintai Allah niscaya kita akan mencintai setiap hal yang dikehendaki Allah Ta’ala atas diri kita.
Ketika Sa’ad bin Abi Waqqash tiba di Mekah, beliau dalam keadaan buta. Orang-orang bergegas menemuinya, agar mereka didoakan. Beliau pun mendoakan mereka untuk urusan ini dan itu, sebab beliau adalah orang yang senantiasa dikabulkan doanya. Abdullah bin Abi Saib berkata kepadanya:” Wahai paman, engkau telah mendoakan orang-orang, jika engkau mau berdoa untuk dirimu sendiri niscaya Allah akan mengembalikan penglihatanmu”.  Beliau tersenyum seraya berkata:” Wahai anakku, ketentuan Allah Ta’ala terhadapku kurasa lebih baik daripada penglihatanku”.
Imran bin Hushain pernah menderita busung air hingga ia terbaring lemah selama tiga puluh tahun, tidak bisa berdiri dan tidak bisa duduk. Tempat tidurnya dilubangi untuk tempat ia buang hajat. Suatu ketika Mutharif dan saudaranya ‘Ala’ menemuinya. Keduanya menangis ketika melihat keadaannya seperti itu. Ia berkata:” Kenapa kalian menangis? Mutharif menjawab:” Aku menangis karena melihat keadaanmu yang mengenaskan ini”. Ia berkata:” Jangan menangis! Karena apa yang dicintai Allah adalah apa yang kucintai”.
Pekanbaru, Januari 2015


Tidak ada komentar: